Politisi PDIP kritik bos Pemred Obor Rakyat jadi komisaris Antam
Eva mencium ada kecenderungan sabotase pribadi dan kelompok untuk meloloskan agenda di luar agenda Presiden Jokowi.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari mengkritik pengangkatan kembali Velix Vernando Wanggai, sebagai komisaris PT Aneka Tambang Tbk. Saat menjabat Staf Khusus Presiden SBY, Velix adalah bos dari Setiyardi Budiono, Pemimpin Redaksi (Pemred) Obor Rakyat, tabloid yang memfitnah dan menghina Jokowi dalam musim Pilpres 2014 lalu.
"Saya menyesalkan proses rekrutmen pejabat-pejabat BUMN yang sangat tidak sensitif terhadap kepentingan presiden untuk menyukseskan Nawacita," kata Eva kepada merdeka.com, Senin (27/7).
Bahkan Eva mencium ada kecenderungan sabotase pribadi dan kelompok untuk meloloskan agenda di luar agenda presiden.
"Bagaimana para individu yang diduga dan sudah dilaporkan terkait kasus Obor Rakyat bisa justru diberikan posisi strategis untuk mengawal Nawacita? Ini di luar akal sehat," kata Eva yang kini menjabat staf khusus Kepala Bappenas ini.
Menurut Eva, hal ini menguatkan indikasi bahwa tim seleksi pejabat BUMN justru menjerumuskan presiden.
"Satu untuk meloloskan bukan loyalis, kedua membenturkan presiden dgn pendukung-pendukung yang masih menuntut keadilan atas kasus Obor Rakyat," kata Eva tentang kasus yang sedang menunggu proses pengadilan dua terdakwa, Setriyadi Budiono dan Dharmawan Sepriyosa.
Tidak hanya itu, bagi Eva, hal ini juga menunjukkan kadar loyalitas para pembantu presiden yang banyak menolak memasukkan para relawan dan pendukung yang loyal pada presiden.
"Mereka justru memasukkan para penyerang presiden untuk jabatan-jabatan di BUMN. Jangan-jangan tim seleksi loyal ke para penyerang presiden dan pejabat istana yang lalu," kata Eva.
Saat menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah era SBY, Velix pernah membantah keterlibatannya dalam kasus Obor Rakyat.
"Walaupun saudara Setiyardi Budiono adalah staf di kantor Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah, apa yang dilakukan oleh Setyardi adalah pandangan dan sikap pribadi," kata Velix lewat keterangan tertulis medio Juni tahun lalu.
Seperti diketahui, Velix kini menjabat sebagai salah satu komisaris PT Antam Tbk, lewat Rapat Umum Pemegang Saham pada 31 Maret 2015. Velix sudah menduduki jabatan ini sejak 30 April 2013 atau saat era pemerintahan Presiden SBY.
Uniknya, di era Jokowi, bekas loyalis SBY ini tidak hanya menjabat sebagai komisaris BUMN prestisius, tetapi juga menjadi pejabat eselon II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Velix didapuk sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU-Pera di bawah kepemimpinan Menteri Basuki Hadimuljono.
Baca juga:
Harga emas belum bergerak dari Rp 547.000 per gram
Harga emas stagnan usai Lebaran
Harga emas Antam dibuka turun Rp 1.000 jadi Rp 550 ribu per gram
Harga emas Antam dibuka stagnan Rp 551 ribu per gram
RNI-Antam bersinergi wujudkan swasembada gula
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Kapan DPD PDIP Jawa Barat akan mendaftarkan Anies-Ono? Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono.
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).