Polres Akan Berkoordinasi dengan Densus 88 Terkait NII di Garut
Lurah Sukamentri, Suherman, mengatakan bahwa terungkapnya puluhan warga yang masuk NII berawal dari laporan seorang warganya yang mengaku kalau anaknya yang masih 15 tahun mengalami penyimpangan aqidah.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan kabar puluhan warga yang dibaiat masuk Negara Islam Indonesia (NII) masih didalami. Pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam.
"Saat ini yang jelas kita masih dalam tahap pendalaman dan penyelidikan karena adanya laporan warga, informasi terkait orang tua yang merasa anaknya itu kan berubah. Nah kita lihat apakah ini memang ada indikasi terpaparnya aliran-aliran tertentu, memang masih dalam pendalaman," kata Wirdhanto, Jumat (8/10).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Terkait adanya pendalaman yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterror akan persoalan pembaiatan NII di Garut, Kapolres mengaku bahwa pihaknya akan berkoordinasi.
"Kita akan koordinasi (dengan Densus 88), pada prinsipnya (kami) tetap melakukan langkah pendalaman dan penyelidikan," ucapnya.
Saat ini, pihaknya akan meminta klarifikasi terhadap para orangtua dan anak-anak yang mengaku dibaiat masuk NII.
"Kan harus komprehensif. Kita fokus dulu ke laporan warga terkait anaknya merasa bahwa ada perubahan kan begitu. Kita lihat apa indikasi ada pemaparan aliran-aliran kepercayaan dan sebagainya. Nanti kita kolaboratif dengan unsur-unsur yang lain," tutup Kapolres.
Sebelumnya, puluhan anak dan sejumlah orang tua di wilayah Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mengakui dibaiat masuk aliran sesat Negara Islam Indonesia. Tidak hanya dibaiat saja, mereka juga diduga di doktrin paham radikal.
Lurah Sukamentri, Suherman, mengatakan bahwa terungkapnya puluhan warga yang masuk NII berawal dari laporan seorang warganya yang mengaku kalau anaknya yang masih 15 tahun mengalami penyimpangan aqidah.
Menerima informasi tersebut, pihaknya melakukan pendalaman informasi tersebut. Ternyata jumlah anak yang mengalami penyimpangan serupa cukup banyak. Totalnya, ada puluhan anak dan beberapa orang tua.
"Mereka ini diduga masuk NII setelah dibaiat oleh seseorang. Yang masuk kebanyakan masih anak-anak, ada juga orang dewasa dan orang tua. Berdasarkan pengakuan sejumlah anak yang mengaku dibaiat, salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut," jelasnya, Rabu (6/10).
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Garut Kota, Aceng Amirudin, mengungkapkan bahwa warga Garut yang terpapar paham radikal Negara Islam Indonesia (NII) bukan hanya dari Kelurahan Sukamentri saja. Ada juga warga dari kelurahan lainnya hingga kecamatan lainnya yang ada di Garut.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Amirudin menyebut bahwa warga yang terpapar paham NII ada juga dari Kelurahan Regol dan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota.
"Bahkan ada di (Kecamatan) Cibatu dan Limbangan juga ada," sebutnya, Kamis (7/10).
Baca juga:
Warga Garut yang Terpapar Paham Radikal NII Tersebar di Beberapa Kecamatan
Dibaiat Masuk NII, Puluhan Anak di Garut Mengaku Didoktrin Paham Radikal
KAI Gandeng BNPT Cegah Terorisme dan Radikalisme
Anggota DPR Sebut Ada Akademisi di Kampus Besar Terpapar Radikalisme
Staf Ahli Menko Polhukam Minta Warga Laporkan Indikasi Gerakan Radikal