Polres Gowa bedah gubuk derita Kakek Bunga jadi rumah layak huni
Kehidupan Kakek Marica Daeng Bunga (79) dan Sultan Daeng Bani (69) sungguh miris. Selama ini tinggal di gubuk yang jauh dari kata layak. Keduanya tinggal di Dusun Paku, Desa Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Kehidupan Kakek Marica Daeng Bunga (79) dan Sultan Daeng Bani (69) sungguh miris. Selama ini tinggal di gubuk yang jauh dari kata layak. Keduanya tinggal di Dusun Paku, Desa Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Anggota polisi secara gotong royong membangunkan rumah layak huni untuk keduanya. Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Gowa Oni Shinto Silitonga beserta rombongan, secara resmi menyerahkan rumah hasil bedah kepada Kakek Bunga, Kamis (29/3).
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Kapan Kidung dan Gading dinyatakan lolos menjadi Polwan? Melansir dari akun Instagram polisi_indonesia, Kamis (11/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Rombongan Kapolres Gowa disambut Kapolsek Pallangga AKP Amin Juraid bersama para kanit, Ibu Ketua Bhayangkari Ranting Pallangga dan Kepala Desa Julubori Ilyas Laja serta masyarakat setempat.
Suasana haru Kapolres Gowa dan rombongan saat bertemu dengan Kakek Bunga dan Sultan Bani, dengan kondisinya yang sudah tua dan penglihatan yang kini tidak normal lagi.
"Menyedihkan bila melihat gubuk derita sang kakek, namun sekarang kembali senang melihat tawa kakek Daeng Bunga di rumah barunya," kata Shinto kepada wartawan.
Shinto sempat memeluk kedua kakek tersebut sebagai rasa hormat dan penghargaan terhadap sang kakek yang kini telah berusia 79 tahun.
Usai berbincang-bincang, Shinto kemudian memberikan sambutan kepada warga setempat yang hadir. Dia menuturkan bahwa dengan adanya program bedah rumah ini, menjadikan suatu momen yang sangat berarti dalam hal kemanusiaan agar tertanam jiwa yang santun dan peduli terhadap sesama.
Selain itu juga dapat dijadikan suatu pelajaran guna ke depan lebih peduli kepada sesama, tanpa memandang suku, ras dan agama. Karena yang dibutuhkan di sini adalah keikhlasan dalam berbuat sesuatu.
Sebelum diresmikan dan menyerahkan rumah tersebut kepada pemiliknya, Shinto Silitonga dan istri melakukan pengguntingan pita untuk selanjutnya masuk ke dalam rumah, melihat hasil renovasi yang dilakukan Polsek Pallangga, dan selanjutnya mencicipi makanan tradisional Bugis Makassar.
(mdk/cob)