Polres Mojokerto tutup tambang yang menewaskan empat pekerja
Tidak hanya di lokasi terjadinya longsor, tapi Polres Mojokerto akan bersama sama melakukan penertiban di semua wilayah.
Polres Mojokerto menutup lokasi tambang pasir dan batu (sirtu) di Dusun Glogok, Desa Sumbertanggung, Kecamatan Mojosari, Jatim, pasca longsor dan mengakibatkan empat orang pekerja tewas di lokasi pada Kamis (14/9) kemarin. Warga dilarang melakukan aktivitas penambangan di area tersebut. Sementara kasusnya masih dalam penyelidikan.
Tim Sabhara Polres Mojokerto memasang papan tulisan larangan di lokasi longsor. Masyarakat juga diminta tidak lagi melakukan penggalian atau aktivitas apapun di area tambang yang luasnya puluhan hektar.
Larangan ini dilakukan supaya tidak terjadi lagi kasus yang sama. Apalagi dari keterangan warga, peristiwa longsor dan mengakibatkan pekerja tewas sudah pernah terjadi beberapa kali.
Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, akan mengirimkan surat rekomendasi ke Bupati Mojokerto, supaya kegiatan tambang yang tidak ada izinnya ditutup. Tidak hanya di lokasi terjadinya longsor, tapi Polres Mojokerto akan bersama sama melakukan penertiban di semua wilayah.
"Yang berkaitan dengan lingkungan ya harus ada izinnya, supaya peristiwa yang sama seperti kemarin tidak terulang lagi, termasuk di lokasi lainnya," kata Leonardus, Jumat (15/9).
Masih kata Leonardus, sebelum peristiwa meninggalnya empat pekerja akibat longsor tebing sirtu, Polres Mojokerto sudah berkoordinasi membahas persoalan penambangan liar di wilayah hukum Polres Mojokerto. Rencananya lokasi tambang yang tidak ada izinnya akan ditertibkan.
"Penertiban itu kan tujuannya agar ada langkah penegakan hukum terhadap tambang liar. Kalo terkait peristiwa kemarin saya tidak bilang kecolongan atau tidak. Yang bisa saya lakukan supaya tidak terulang lagi kejadian yang sama saya akan buat surat rekomendasi ke bupati supaya lokasi yang tidak berizin ditutup dan tidak boleh ada aktivitas penambangan," jelas Leo.
Sebelumnya, lokasi tambang sirtu di Dusin Glogok, Desa Sumbertanggul, Mojosari, sudah ditutup Satpol PP Kabupaten Mojokerto. Namun warga tetap nekat melakukan penambangan dengan alasan mata pencaharian warga setempat.
"Itu dulu sudah kita tutup karena tidak ada izinnya," kata Suharsono, Kepala Satpol PP Kabupaten Mojokerto.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat pekerja tewas tertimpa longsoran tebing sirtu setinggi lebih dari 7 meter, Kamis (14/9). Empat warga yang meninggal adalah Kodir (60), Iswanto (35), dan Wijanarko (35), ketiganya warga Dusun Glogok, Desa Sumbertanggul. Satunya kuli truk bernama Rajino (55).