Polri: 4 WNI anggota ISIS yang tewas di Irak mahasiswa DO
Sejauh ini sudah terdapat empat warga Negara Indonesia yang tewas di Irak dan Syria karena bergabung dengan ISIS.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal, Boy Rafli Amar mengatakan, sejauh ini sudah terdapat empat warga Negara Indonesia yang tewas di Irak dan Syria karena bergabung dengan ISIS.
"Mereka Mahasiswa DO (Drop Out)," kata Boy di sela acara pembentukan Sekolah Toleransi di SMA N 13, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (14/08).
Dia mengatakan, ISIS merupakan gerakan radikal, yang menggunakan simbol agama. Padahal, kata dia, ISIS bukan agama. Sehingga, masyarakat diminta tak terhasut atau terpengaruh dengan ajakan untuk bergabung dengan ISIS.
Dia mengatakan, sejauh ini belum ada penangkapan terhadap warga yang mendukung ISIS. Pasalnya, tak ada pelanggaran hukum. Menurut dia, mereka yang mendukung ISIS hanya ikut-ikutan saja. Tapi, tidak paham isinya.
"Anak harus diselamatkan, jangan tergiur dengan kegiatan (ISIS) itu. Sehingga menjadi ikut-ikutan," kata dia.
Boy mengatakan, guna menangkal masuknya radikalisme di Indonesia, Kepolisian menargetkan membangun sekitar 500 sekolah toleransi di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia.
Sekolah Toleransi bekerjasama antara Kepolisian dengan Sekolah Menengah Atas. Dalam sekolah itu, terdapat pelajaran klinik Pancasila yang mengajarkan ideologi bangsa. "Ketika sudah Paham, kami yakin mereka tak akan terpengaruh ideologi radikal," ujar dia.