Polri Jawab Kabar Bunker Berisi Rp900 M di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Polri menegaskan, tidak menemukan bunker berisi Rp900 miliar dalam penggeledahan rumah Irjen Pol Ferdy Sambo. Hal Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Polri menegaskan, tidak menemukan bunker berisi Rp900 miliar dalam penggeledahan rumah Irjen Pol Ferdy Sambo. Hal Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp900 miliar tidaklah benar," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (20/8).
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Bagaimana Muhammad Fardhana menjadi viral? Muhammad Fardhana juga masuk dalam kategori abdi negara tampan yang viral di Indonesia. Calon suami pedangdut Ayu Ting Ting ini diketahui bertugas di Batalyon Raider 509/Balawara Yudha di Jember.
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
Dia menjelaskan, tim khusus memang melakukan penggeledahan serta penyitaan sejumlah barang bukti pada beberapa tempat rumah Ferdy Sambo. Namun, tidak ada bunker berisikan uang Rp900 miliar yang disita.
"Apa saja yang disita, itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro justitia," jelasnya.
Jenderal bintang dua ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dedi menegaskan, Korps Bhayangkara sampai saat ini masih terus berkomitmen mengusut perkara penembakan Brigadir J alias Nofryansyah Yosua Hutabarat adengan profesional, akuntabel dan transparan.
"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation," tutupnya.