Polri sebut demo 4 November disusupi 9 terduga teroris jaringan ISIS
Polri sebut demo 4 November disusupi 9 terduga teroris jaringan ISIS. Kelompok ini hadir untuk membuat keributan lalu mengambil senjata petugas ketika sudah terjadi kekacauan. Kehadiran kelompok teror pada aksi Bela Islam tidak memiliki hubungan dengan penggerak demo yang mengatasnamakan GNPF MUI.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, aksi unjuk rasa bertajuk Bela Islam pada 4 November lalu disusupi kelompok radikal yang difasilitasi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Menurut Boy, mereka mengikuti aksi unjuk rasa untuk menciptakan kegaduhan di antara ribuan massa yang hadir.
"Di sisi lain kita sudah melakukan penangkapan jaringan teror. Dan keterlibatan kelompok teror untuk mendompleng aksi 4 November, itu memang berjalan," ujar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11).
Boy mengatakan, kelompok ini hadir untuk membuat keributan lalu mengambil senjata petugas ketika sudah terjadi kekacauan. Selain itu, Boy menjelaskan, kehadiran kelompok teror pada aksi Bela Islam tidak memiliki hubungan dengan penggerak demo yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).
"Kelompok ini tidak ada hubungannya dengan peserta demo. Mereka ini datang untuk membuat gaduh, chaos dan berniat mengambil senjata polisi. Di mana saat itu personel tidak dilengkapi dengan senjata," ujar Boy.
Terkait hal tersebut Boy menjelaskan pengamanan aksi 4 November dilakukan dengan ekspresif, preventif dan tanpa senjata api. Sehingga niat kelompok tersebut tidak tercapai.
Boy menyebut ada sembilan orang tersangka yang saat ini sudah diamankan. "Pertama adalah Saulihun alias Abu Nusaibah alias Abu Hilya alias Abu Husnia alias Abu Faqih alias Abu Islam alias Abu Hasan alias Abu Ikhsan alias Pak Slamet. Dia aktif memotivasi orang-orang untuk mendukung ISIS," ujar Boy.
Tersangka kedua adalah Alwandi Supandi alias Abu Usama alias Aseng alias Sabeni. Pelaku adalah amir Khafilah Syuhada yang membawahi tiga khalifah yaitu Khalifah Usman bin Affan, Umar bin Khatab, dan Ali bin Abi Thalib.
Tersangka ketiga adalah Reno Suhartono alias Kholid alias Jack alias Alex. Pelaku ini ikut membuatkan KTP, dan paspor bagi WNI yang hendak ke Suriah. Lalu Dimas Adi Saputra alias Abu Khotob yang juga terlibat memfasilitasi WNI ke Suriah dan diperintah Saulihun untuk ikut demo ricuh di Penjaringan, Jakarta Utara.
"Lalu ada tersangka Wahyu Widada alias Abu Karim yang juga sudah ikut idad dan Ibnu Aji Maulana yang bergerak di bagian media sekaligus moderator whats up bernama AL –Gurobah. Tiga tersangka terakhir adalah Fuad alias Abu Ibrohim, Zubair, dan Agus Setiawan. Para tersangka itu dijerat Pasal 15 UU 15/2003 tentang permukatan jahat," ungkap Boy.
Baca juga:
Kasus penistaan agama Ahok dinilai tak sampai ancam kebhinekaan RI
Polda Metro siap panggil paksa Habib Rizieq
Kasus Dhani, penyidik belum jadwalkan pemanggilan Habib Rizieq
Polisi tegaskan kasus Ahmad Dhani tak harus menunggu Jokowi melapor
Kasus Dhani, polisi bantah surat panggilan terhadap saksi tak jelas
Alasan sibuk, 4 saksi batal diperiksa soal kasus Dhani hina presiden
Senin pekan depan, Komisi III DPR panggil Kapolri soal makar
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dirayakan setiap tanggal 10 November di Indonesia? Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hal ini ditujukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang berkorban demi memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa yang di peringati pada tanggal 10 November? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.