Polri sebut SM komandoi kelompok teroris di Banten
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan tujuan dari kelompok ini adalah membuat pelatihan militer d Halmahera, Maluku Utara. Bahkan, di antara mereka sudah pernah mengikuti pelatihan di Filipina.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap tujuh terduga teroris yang ditangkap di tiga wilayah yakni Banten, Bekasi dan Tangerang Selatan. Dari hasil pemeriksaan sementara, pergerakan mereka di bawah komando SM alias AR.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan tujuan dari kelompok ini adalah membuat pelatihan militer d Halmahera, Maluku Utara. Bahkan, di antara mereka sudah pernah mengikuti pelatihan di Filipina.
"Kelompok ini akan membuat lokasi pelatihan di wilayah Halmahera. Beberapa dari kelompok ini (sudah) melakukan pelatihan di Filipina," kata Martinus di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/3).
Mantan Kabid Humas Polda Metro ini mengatakan, kelompok tersebut kerap bertukar informasi dengan kelompok radikal di Filipina. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki koneksi yang baik dengan kelompok teroris Filipina.
"Mereka berlatih, beli senjata, bertukar informasi, bagian dari koneksi mereka dengan kelompok teror," ucapnya.
Kendati begitu, Martinus mengaku belum mengetahui secara detail alasan memilih Halmahera sebagai pusat pelatihan militer. Menurutnya, hal itu masih didalami termasuk akan mengecek langsung apakah tempat pelatihannya sudah ada atau baru sebatas wacana.
"Akan didalami kenapa merencanakan melakukan camp pelatihan di Halmahera. Apakah sudah ada atau belum, belum diketahui. Mereka ingin pindahkan camp di Poso ke Halmahera," ujar dia.
Martinus melanjutkan, untuk saat ini pihak Densus 88 masih terus melakukan pengembangan. Sejumlah pihak termasuk keluarga para terduga teroris pun telah diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Dari penangkapan kelompok ini juga didapati sejumlah barang bukti di antaranya beberapa dokumen, handphone dan uang dolar dan rupiah. Ini kemudian dilakukan pemeriksaan agar bisa dapatkan struktur hukum bahwa merek pelaku teroris," pungkas Martinus.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris di tiga wilayah yakni Banten, Bekasi dan Tangerang Selatan. Dari delapan yang ditangkap, satu terduga berinisial Nanang Kosim (NK).
Sementara tujuh terduga lain di antaranya, SM alias AR (45), BDP (37), M (45), Achmad Supriyanto, Icuk, Pamulang, dan Ojid Abdul Majid. Dari pemeriksaan sementara, ketujuh ini bergerak dalam satu kelompok di bawah komando SM alias AR.