Potret Cantik Gunung Lawu Diselimuti Awan Bertopi
Hal itu bisa terjadi karena penumpukan awan dan angin yang bertemu dari arah selatan dan utara.
Fenomena alam yang unik serta indah terjadi di Gunung Lawu. Sebuah awan bertopi tampak persis menyelimuti atas Gunung Lawu dan terlihat jelas dari sisi Magetan, Jawa Timur. Foto-foto fenomena itu pun beredar luas di media sosial (medsos).
"Memang kejadiannya tadi pagi. Sekitar pukul 05.00 wib sampai siang sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kasie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Ferry Yoga Saputra, Kamis (3/10).
-
Apa yang sering terdengar di Gunung Lawu? Tak hanya itu, di Gunung Lawu juga ada spot Bulak Peperangan, yaitu lokasi di mana banyak pendaki sering mendengar suara-suara gaduh seperti perang.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Di mana pendaki Gunung Lawu sering merasakan kehadiran penunggu alam gaib? Gunung Lawu menyimpan cerita mistis yang membuat beberapa pendaki merasakan kehadiran penunggu alam gaib. Pengalaman ini umumnya terjadi saat mencapai pos 4, suatu lokasi yang dianggap paling angker di rute pendakian. Pendaki sering merasakan perubahan suasana dan hawa di sekitar mereka, menciptakan sensasi yang sulit dijelaskan secara rasional. Konon, sedikit pendaki yang berani mendirikan tenda di tempat ini karena merasa adanya nuansa yang berbeda dan terasa kurang nyaman.
-
Apa yang dilakukan Maruli Simanjuntak di Gunung Lawu? Maruli ingin gerakan pembersihan dan penghijauan dilakukan secara berkelanjutan dengan didukung regulasi dari pemerintah daerah setempat. Menurut Maruli, tugas menjaga lingkungan alam merupakan tanggung jawab bersama.
-
Apa yang dimaksud dengan Pasar Setan di Gunung Lawu? Banyak suara-suara misterius yang beberapa pendaki dengar tak terduga selama pendakian, seperti suara delman, napas manusia, dan keramaian seperti di pasar. Meski suara itu terdengar, penampakan fisiknya seringkali tidak terlihat oleh mata manusia. Pasar Setan dan Tawangmangu, membuat setiap pendaki yang menjajakan langkahnya di gunung ini dibuat merinding. Suara penawaran barang oleh makhluk tak kasat mata sering terdengar, dan ada anjuran untuk segera mengambil barang di sekitar seperti daun atau ranting jika mendengar tawaran tersebut.
Ferry mengatakan fenomena alam itu sebenarnya merupakan hal yang biasa. Hal itu bisa terjadi karena penumpukan awan dan angin yang bertemu dari arah selatan dan utara. "Jadi awan menumpuk dan kebetulan di Gunung Lawu," jelas Ferry.
Menurutnya, fenomena tidak hanya terjadi di musim kemarau. Tapi juga bisa terjadi di musim penghujan. Dia mengaku kondisi seperti ini dipengaruhi oleh arah angin.
"Tidak satu musim saja. Mau kemarau, mau penghujan bisa saja. Kondisi seperti ini dipengaruhi arah angin," tegasnya.
Dia menceritakan arah angin itu kemudian membuat awan berkumpul di salah satu titik, kemudian membentuk fenomena alam itu. Dari arah angin, membentuk pola seperti topi atau payung. Dan ini merupakan fenomena yang biasa.
Dia menjelaskan, awan membentuk topi itu kurang lebih terjadi sekitar 2 kali pada tahun 2019. Pertama, kemarin posisi waktu penghujan, musim peralihan.
"Ini tadi terjadi kembali. Nah nanti bisa lagi terjadi kembali," pungkasnya.
Baca juga:
Begini Kondisi Pecahan Gunung Es di Antartika
Tanah Milik Warga Ponorogo Keluarkan Api yang Tak Bisa Padam
7 Fenomena Alam yang Hasilkan Pemandangan Tak Nyata
Inilah Wilayah Indonesia yang Alami Hari Tanpa Bayangan
Penampakan Bulan Purnama Harvest Moon Hiasi Langit Jakarta
Deretan Fakta Soal Hari Tanpa Bayangan, Terjadi 23 September di Indonesia!