PPP sebut Muhammadiyah jadi parpol kuras tenaga dan pikiran
Wakil Sekjen PPP kubu Romi, Arsul Sani menilai Muhammadiyah jadi partai politik bakal mudah muncul fraksi di internal
Wakil Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi), Arsul Sani menanggapi rencana Ormas Muhammadiyah menjadi partai politik. Menurutnya, partai politik itu mengandung resiko tinggi, kemungkinan bakal mudah muncul fraksi di internal.
"Justru itu, saya kira setiap politik itu menguras tenaga, pikiran, dan sangat mengganggu relasi-relasi ketika kita akan berbeda pendapat," kata Arsul di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/8).
Akan tetapi Arsul mengakui bahwa apapun keputusan Muhammadiyah harus dihormati. Sebab dalam organisasi besar tersebut banyak tokoh intelektual berintegritas tinggi.
"Tapi saya kira itu akan dipikirkan dengan jernih dan hati-hati sekali, apalagi Muhammadiyah ini gudangnya orang-orang pintar," tuturnya.
Jika memang benar-benar akan merubah bentuk menjadi partai politik, menurut Arsul hal tersebut wajar saja terjadi. Akan tetapi masih banyak pilihan yang lain. Salah satunya ialah menyalurkan aspirasi suara Muhammadiyah pada partai politik yang sudah ada.
"Itu kan wajar-wajar saja, suatu pilihan. Tetapi tetap tersedia pilihan yang lain bahwa aspirasi itu bisa disalurkan ke partai politik yang sudah ada," pungkasnya.
Sebelumnya, wacana agar Muhammadiyah menjadi partai politik kembali mengemuka dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Wacana ini sebenarnya sudah lama, namun mengemuka kembali pada muktamar kali ini.
Adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang melempar wacana itu dalam pembukaan sidang pleno pertama Muktamar Muhammadiyah. Menurutnya, ada tiga opsi soal masa depan Muhammadiyah salah satunya adalah pembentukan partai politik.
Wacana pembentukan partai politik dipastikan akan menjadi pro dan kontra. Banyak yang menilai wacana pembentukan partai sulit terwujud.
Baca juga:
Peserta Muktamar Muhammadiyah dikondisikan agar pilih calon tertentu
Memantau suasana pemilihan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Perjuangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah hingga bisa mendunia
Cerita Din sindir kisruh Muktamar NU hingga wacana bikin parpol
Kisah heroik Hasan Samay tarik sumbangan di Muktamar Muhammadiyah
Muktamar Muhammadiyah diharapkan lahirkan Ketua Umum visioner
Tradisi Muhammadiyah dakwah, tak cocok dijadikan partai politik
-
Dimana lokasi Masjid Merah Kedung Menjangan berada? Terletak persis di Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, masjid ini juga punya arsitektur unik.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Di mana Masjid Mungsolkanas terletak? Berada strategis di Jalan Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas jadi salah satu wisata religi dan sejarah yang sayang untuk dilewatkan pada Ramadan kali ini.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Di mana Masjid Kuno Kaujon berada? Salah satu di antaranya adalah Masjid Kuno Kaujon yang berlokasi di Kampung Kaujon, Kelurahan Serang.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).