PPP Solo: Djan-Romy segera Islah atau segera keluar dari partai
"Konflik internal PPP kali ini adalah konflik paling buruk dan paling memuakkan sepanjang sejarah partai."
Konflik berkepanjangan yang terjadi di tubuh DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) antara kubu Djan Faridz dengan Romahurmuziy dinilai sudah memuakkan. Sudah lebih dari setahun, PPP tidak memikirkan umat Islam yang telah menyalurkan aspirasi dalam partai tersebut.
"Konflik internal PPP kali ini adalah konflik paling buruk dan paling memuakkan sepanjang sejarah partai. Kader di bawah sudah jenuh, mereka harus bertemu lebih dulu. Ini partai berideologi Islam tapi kelakuannya jauh dari akhlaqul karimah. Berseteru tapi tidak mau ketemu, ini sombong namanya, mereka tidak bisa tawadhu," ujar tokoh senior PPP, Mudrick S Sangidoe, di Solo, Rabu (27/1).
"Partai ini dianggap bukan milik umat, tapi milik pribadi atau kelompoknya sendiri. Setahun lebih tidak berbuat untuk umat Islam, ini memalukan. Apa partai ini akan jadi partai micky mouse atau partai tikus?," ujarnya lagi.
Pernyataan Mudrick tersebut mendapat dukungan dari kedua kubu di kawasan Solo raya. Mereka juga sepakat mendesak Djan Faridz dan Romahurmuziy untuk segera bertemu dan bersepakat islah guna mengakhiri konflik partai.
"Jika mereka masih mengedepankan ego, tidak mau memikirkan nasib umat dan partai, keduanya segera keluar saja dari partai agar konfliks segera berakhir," tegas Suryanto, Sekretaris DPW PPP Jateng (versi Djan Faridz) yang diamini Wakil Ketua DPD PPP Kota Solo versi Romy.
Desakan juga disampaikan para pengurus PPP di Solo raya (Solo, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Sragen) yang berkumpul di kediaman pribadi Mudrick S Sangidoe, di Solo, belum lama ini.
Pengurus kedua kubu sepakat agar Djan-Romy bertemu terlebih dulu untuk menunjuk penengah, kemudian membuat kesepakatan. Mereka juga harus membuat kesepakatan, apakah akan dilanjutkan dengan muktamar atau cukup dengan kesepakatan lain.
"Muktamar atau tidak, bukan kuncinya, yang terpenting adalah bersedia bertemu secepatnya. Kalau keduanya sulit ketemu, dua-duanya diminta segera keluar dari partai agar kader lain bisa menyelesaikan," tegas Ketua DPD PPP Kabupaten Karanganyar (versi Romy).