Prabowo Berduka atas Bencana Banjir Lahar Marapi: Kami Akan Pantau Terus Apa yang Bisa Dibantu
Presiden terpilih Prabowo Subianto turut berdukacita atas musibah banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang menewaskan puluhan
Presiden terpilih Prabowo Subianto turut berdukacita atas musibah banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang menewaskan puluhan warga.
- Kembali Dikenang, Prabowo ke Maruli Simanjuntak 'Satu-Satunya Perwira yang Digendong Presiden Prabowo'
- Seperti Prabowo, Tiga Presiden dari Negara Ini Juga Berasal dari Latar Belakang Militer
- Pesan Penting Prabowo untuk Para Calon Menterinya, Begini Isinya
- Ditanya Mengapa Penting Jadi Presiden RI di Depan Para Pemimpin Dunia, Prabowo Subianto Langsung Blak-blakan
Prabowo Berduka atas Bencana Banjir Lahar Marapi: Kami Akan Pantau Terus Apa yang Bisa Dibantu
Rasa turut berduka itu disampaikan Prabowo pada saat memberikan bantuan untuk korban banjir yang diserahkan di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Pariaman, Kamis, (16/5).
"Kepada warga Sumatera Barat, saya menyampaikan turut berdukacita, belasungkawa atas kehilangan masyarakat yang menjadi korban," tuturnya pada saat memberikan sambutan.
Dia mengatakan, dirinya datang untuk mengantarkan bantuan dari Kementerian Pertanian bagi warga yang terdampak bencana di Sumatera Barat.
"Kami akan pantau terus apa yang bisa kita bantu. Saya berharap bisa ikut mengambil tindakan yang bisa meringankan kesulitan rakyat," ujarnya.
"Sekali lagi saya turut berdukacita. Marilah kita berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kita bersama-sama bekerja keras untuk segera memulihkan keadaan," ujarnya.
Seusai dari BIM, Prabowo Subianto langsung meninggalkan Sumatera Barat.
Sementara, bantuan yang diberikan berupa beras 20 ton, obat-obatan 1.000 paket, sepatu bot 600, selimut 3.000 buah, alat mandi 3.000 paket, mi instan 10.000 dus.
Diketahui, banjir bandang dan lahaingin Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam dan membawa material hingga bebatuan besar. Sementara itu data terakhir BNPN Rabu, (15/5) mencatat sebanyak 62 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 4.175 mengungsi, serta 44 orang mengalami luka-luka.