Prabowo Paparkan Visi Misi di Debat Capres: Kami Tempatkan Hukum dan HAM Paling Atas
Prabowo melanjutkan, hal itu karena faktor kepemimpinan dan manajemen yang berhasil. Namun, bukan berarti tidak ada kekurangan.
Prabowo sadar sejak muda diangkat sumpah bela UUD dan Pancasila.
Prabowo Paparkan Visi Misi di Debat Capres: Kami Tempatkan Hukum dan HAM Paling Atas
- Hasto PDIP Soal Debat Capres: Pak Prabowo Kesulitan Ditanya Terkait Penculikan
- Saat Prabowo Enggan Ditanya Debat Capres Pertama: Soal Itu Mah Kumaha Engke
- Ini Kegiatan Prabowo dan Gibran Jelang Debat Pertama Capres Nanti Malam
- TKN Prabowo Ungkap Perubahan Debat Capres-Cawapres Usulan Timnas Amin saat Rapat dengan KPU
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto memaparkan visi misi dalam debat capres perdana di KPU. Prabowo menegaskan menempatkan Hukum dan HAM dalam visi misi paling atas.
"Kami menempatkan hukum HAM perbaikan pelayanan pemerintahan pemberantasan korupsi perlindungan kelompok masyarakat sangat penting, karena itu dalam visi misi di taro paling atas," kata Prabowo di KPU, Selasa (12/12).
Prabowo sadar sejak muda diangkat sumpah bela UUD dan Pancasila. Dalam UUD pendiri bangsa mendirikan republik atas dasar hukum dan kedaulatan rakyat.
"Itulah perjuangan saya, saya pertaruhkan nyawa saya untuk hukum dan HAM. Kita paham masih banyak kekurangan tetapi kita harus bersyukur di tengah dunia yang ketidakadapastian di mana perang, di mana negara begitu banyak yang terjadi perang, Indonesia masih aman, Indonesia jamin terkendali, harga-harga terkendali, ekonomi rakyat masih," katanya.
Prabowo melanjutkan, hal itu karena faktor kepemimpinan dan manajemen yang berhasil. Namun, bukan berarti tidak ada kekurangan. Prabowo mengakui pemimpin harus arif, dewasa dan tidak boleh munafik juga ingarso sung tulodo.
"Prabowo-Gibran akan perbaiki apa yang diperbaiki, tegakkan apa yang ditegakkan. Kita berantas korupsi ke akar-akarnya," katanya.
"Saudara-saudara kita demikan disampaikan, program kita baik, tujuan baik, kita butuh persatuan dan kesatuan. Kita tidak perlu saling hasut, saling menghina, demi rakyat kita cintai, kita butuh kesejukanm kerukunan, kita negara majemuk, kita banyak kelompok etnis. Pemimpin harus dewasa," imbuhnya.