Prabowo Puji Ketenangan Jokowi Memimpin Negara di Saat Krisis
"Memikirkan rakyat yang paling bawah. Itu saya saksi di Kabinet. Saya saksi," ucap Prabowo.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memuji sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin yang tenang dalam menghadapi keadaan krisis pandemi Covid-19. Banyak tekanan yang meminta Indonesia melakukan lockdown, tapi Jokowi bergeming.
"Harus kita juga akui, harus kita beri penghargaan kepada presiden kita, Pak Joko Widodo. Beliau telah memimpin krisis itu dengan tenang, dan sejuk," kata Prabowo saat acara milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (29/10).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia melewati masa-masa krisis di kala pandemi Covid-19 lalu, tidak lepas dari ketenangan Jokowi dalam memimpin pemerintahan.
"Memikirkan rakyat yang paling bawah. Itu saya saksi di Kabinet. Saya saksi," ucapnya.
Baca juga:
Tak Beri Dukungan Khusus ke Anies, JK: Saya Bersahabat dengan Prabowo dan Puan
Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Prabowo, Apa yang Dibahas?
Kunjungan Menhan Prabowo ke Pentagon Dinilai Upaya Modernisasi Alutsista
Prabowo dan Muhaimin akan Bertemu 30 Oktober 2022, Bahasa Duet di Pilpres 2024?
Gerindra: Obsesi Prabowo Cuma Satu, Ingin Lihat Rakyat Tersenyum Menatap Masa Depan
Di samping itu, Prabowo juga menilai jika Jokowi adalah sosok pemimpin yang tidak mudah diintervensi dari pihak luar melalui dorongan menerapkan karantina wilayah (lockdown) di saat pandemi mulai merebak.
"Semua negara, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terus menekan pemerintah kita, lockdown, lockdown, lockdown. Banyak negara ikut lockdown besar-besaran. Beliau bertahan," ungkap Prabowo.
"Saya ingat beliau pernah bertanya, 'Menhan, kalau kita lockdown semua, rakyat kita makan apa?" tutur Prabowo.
Prabowo menyatakan jika Jokowi berani menolak desakan kala itu, dengan mengambil kebijakan yang lebih mempertimbangkan dan memikirkan nasib rakyat kecil.
"Rakyat kita yang ojol itu, kan, hidup dari hari ke hari. Yang tukang sate, tukang bakso, tukang yang jualan kaki lima, hidupnya dari hari ke hari. Pekerja-pekerja kita upahnya harian. Kalau lockdown, dia makan apa?" ujar Prabowo.
"Beliau (Jokowi) bertahan. Alhamdulillah kita diakui lima negara terbaik, kita termasuk negara terbaik penanganan Covid dari 200 negara," tambahnya.
Padahal, ungkap Prabowo seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami kepanikan luar biasa pada awal merebaknya Covid-19. Pangkalnya, belum ada vaksin dan obat-obatan untuk menyembuhkan pasien sekaligus mencegah penularan.
"Waktu di awal-awal, bulan pertama, semacam bisa dikatakan kepanikan atau kekhawatiran yang sangat besar karena di awal-awal memang berbahaya. Kita belum punya vaksin yang kuat waktu itu, kita belum tahu obat mana yang cocok untuk itu, sehingga banyak saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, sekarang tidak bersama kita lagi," ujar Prabowo.
Prabowo pun mengajak masyarakat mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dalam pengendalian pandemi. "Marilah kita sebagai bangsa, sebagai umat Islam, berani menghargai orang yang benar, menghargai kebaikan, menghargai prestasi apa pun," pungkasnya.