Prabowo sindir Jokowi: Harusnya dapat Piala Citra
Prabowo berbicara di hadapan Forum Rembug Jabar yang mendukungnya menjadi presiden.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto , tak henti-hentinya menyerang Capres dari PDIP Joko Widodo . Prabowo gusar dengan sandiwara Gubernur DKI Jakarta tersebut. Bahkan dia menyebut, Jokowi layak mendapatkan Piala Citra.
"Bicara sandiwara, main watak, harusnya terima Piala Citra itu," kata Prabowo dengan nada sinis dalam sambutan silaturahmi Forum Rembug Jawa Barat di Hotel Panghegar, Bandung, Sabtu (5/4).
Prabowo tak sungkan menyebut ibu kota DKI dipimpin orang sakit. Penyakit akut penipu. "Sekarang di Jakarta ada penyakit penipu. Pemimpinnya sakit. Pemain-pemain watak bersandiwara. Penipu semua," ujarnya.
Topik pilihan: Kampanye Pemilu 2014 | Puisi Politik
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Namun di akhir sambutannya, Prabowo di atas podium menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan yang dianggap terlalu keras.
"Saya minta maaf kalau kata-kata saya dianggap keras. Di hadapan saudara bahasa saya kaku. Di hadapan sengkuni di Jakarta, mereka enggak suka saya bicara apa adanya. Maunya mereka bicara yang baik dan santun," ungkap mantan Danjen Kopassus itu.
Baca juga:
PDIP: Jika presiden, apa Prabowo bisa lepas dari Gerindra?
'Pernyataan Prabowo dan Fadli Zon Jokowi capres boneka sesat'
PDIP: Indonesia butuh pemimpin yang tidak emosional
4 Reaksi emosional partai banteng soal puisi Fadli Zon
Disindir puisi, PDIP disarankan main bola bawah ala Brasil