Prabowo Tegaskan Sistem Ekonomi Harus Menganut Kerakyatan, Berdayakan UMKM dan Koperasi
Menurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan.
Dia juga menegaskan menentang sistem kapitalisme dan sistem ekonomi neoliberal.
Prabowo Tegaskan Sistem Ekonomi Harus Menganut Kerakyatan, Berdayakan UMKM dan Koperasi
- Prabowo Taruhan dengan Menteri Negara Tetangga: Bisa Bawa Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Prabowo Ditraktir Makan Malam
- Prabowo Bertaruh Dengan Menteri Negara Lain soal Ekonomi Indonesia Bisa Capai 8 Persen
- Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
- Prabowo: Apapun Ideologi Politiknya, Setiap Pemimpin Pasti Ingin Rakyat Sejahtera
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai masalah bangsa Indonesia saat ini yaitu perekonomian yang dikuasai oleh kelompok kapitalis karena sistem perdagangan dan pasar bebas.
Untuk melawan itu, dia bakal mengubah sistem ekonomi harus menganut ekonomi kerakyatan karena dapat memberdayakan masyarakat kelas bawah khususnya, pelaku UMKM dan koperasi serta pedagang pasar tradisional.
"Kita harus bisa dan kita perlu mengakomodasi modal besar kita butuh modal itu untuk investasi memberdayakan kaum ekonomi yang lemah, pelaku ekonomi menegah dan kecil dan koperasi," kata Prabowo Subianto dalam sambutan secara virtual di acara Deklarasi Dukungan Capres-Cawapres 2024 yang digelar Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Selasa (19/12).
Dia juga menegaskan menentang sistem kapitalisme dan sistem ekonomi neoliberal. Di mana dengan sistem itu perekonomian sering dikuasai oleh golongan kapitalis dengan modal besar.
"Kita waspadai kita mengerti bahwa zaman sekrang adalah zaman pasar bebas. Tetapi perekonomian kita yang dimaksud pendiri-pendiri bangsa kita, perkekonomian kita harus berasaskan kekeluaargaan. Itu adalah maksud dari benih-benih bangsa kita dan itu tertuang di UUD Republik Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan. Sehingga sistem perekonomian semacam itu dia tentang karena justru membuat bangsa Indonesia seolah terjajah dari sisi ekonomi.
"Kapitalisme neoliberal tidak mungkin membawa kesejahteraan. Artinya yang kecil bisa tertindas oleh yang besar, modal besar yang kita tidak tahu berasal darimana, modal besar yang kita tidak tahu kesetiaan kepada siapa. Kalau menguasai semua sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesi tidak sesungguhnya merdeka lagi," jelasnya.
merdeka.com
Pedagang pasar tradisional merupakan penyambung dan perantara antara produsen dan konsumen. Berbagai komoditas yang dihasilkan petani dan nelayan dijual kepada konsumen atau masyarakat luas melalui pedagang pasar.
Dalam kesempatan itu dia menegaskan bahwa hanya dengan menerapkan sistem ekonomi kerakyatan sesuai UUD 1945, masyarakat Indonesia bisa lebih sejahtera.
"Hanya dengan ekonomi Pancasila, hanya dengan ekonomi yang ada dalam UUD 45, hanya dengan ekonomi kekeluargaan, hanya ekonomi yang berpihak kepada rakyat kita sendiri Indonesia bisa sejahtera," tutupnya.