Pray for AirAsia, Risma pimpin doa tahun baru di Taman Bungkul
Di tengah guyuran hujan, Risma mengajak seluruh warganya yang hadir di Taman Bungkul untuk menyalakan lilin dan berdoa.
Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini membuka gelar acara penyambutan Tahun Baru 2015, dengan doa bersama, Rabu malam (31/12). Pray for AirAsia itu digelar di Taman Bungkul Surabaya dengan menyalakan 161 lilin.
Malam sambut pesta Tahun Baru 2015 bertajuk Pray for AirAsia itu, juga dihadiri Komandan Korem 084 Baskara Jaya, Kolonel Arh Nisan Setiadi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, Ketua DPRD Surabaya, Armuji dan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana serta pemain Timnas Sepakbola Indonesia asal Surabaya, Andi Firmansyah.
Di tengah guyuran hujan, Risma mengajak seluruh warganya yang hadir di Taman Bungkul untuk menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk korban AirAsia 8501 yang Minggu pagi lalu mengalami musibah. Sang wali kota perempuan pertam di Kota Pahlawan itu sendiri yang memimpin doa.
"Kita sedang berduka. Saudara-saudara kita baru saja mengalami musibah. Mari kita berdoa bersama-sama untuk saudara-saudara kita, 81 warga Surabaya. Kita berdoa kepada Tuhan YME agar keluarga penumpang AirAsia diberi ketabahan," ajak Risma.
Risma juga menyerukan kepada semua warganya yang merayakan tahun baru di kawasan Panglima Sudirman, Jalan Darmo, Jalan Tunjungan dan beberapa titik lain, untuk berkumpul dan berdoa bersama-sama dan menyalakan lilin.
"Ayo semua berkumpul di sini bersama-sama, yang di Panglima Sudirman, di Jalan Tunjungan, di Jalan Darmo, mari kita berdoa bersama-sama, doa untuk keluarga korban, semoga ini yang terakhir untuk Kota Surabaya, agar lebih diberikan hidayah dan rahmat oleh Tuhan YME. Mari kita bersama berdoa, dan menundukkan kepala sejenak," ajak Risma.
Setelah menggelar doa bersama, dan dilanjutkan hiburan tari dan ludruk, Risma memperkenalkan Andi Firmansyah, pemain sepakbola yang menjadi kebanggaan Kota Surabaya.
"Di sini juga ada Andi Firmansyah, yang saat ini merantau, semoga dia kembali lagi ke Surabaya dan membesarkan nama sepakbola Surabaya," pungkas dia.
Seperti diketahui, pada Minggu pagi, Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura dikabarkan lost contact usai take off dari Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo.
Selanjutnya, selama tiga hari tim Basarnas dibantu TNI-Polri melakukan pencarian, akhirnya pesawat nahas itu ditemukan dan hingga saat ini, proses evakuasi masih terus berlangsung. Dari pencarian data yang dilakukan Pemkot Surabaya, teridentifikasi 81 warga Surabaya yang ikut menumpang pesawat nahas tersebut.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.