Pria ini buat petisi ke Jokowi, minta izin pengajian di Monas
Pertimbangan surat petisi sudah mencapai 4.839 pendukung.
Seorang pria bernama Kurnia Adi menghebohkan media sosial. Dalam postingannya, Adi membuat petisi untuk Presiden Joko Widodo meminta agar diberi izin untuk menyelenggarakan majelis di Monas.
"Saya pada khususnya dan para pemuda serta para pemudi di berbagai wilayah baik yang berada di wilayah jakarta maupun dari luar wilayah jakarta sangat mengharapkan untuk dapat diberikan izin melaksanakan acara pengajian di lapangan monas yang insya Alloh akan diselenggarakan pada bulan November 2015 dan seterusnya (untuk acara besar)," kata Adi dalam petisi di change.org.
Selain Presiden Jokowi, Adi pun membuat petisi untuk empat pejabat penting lainnya yakni Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Kepala UPT Monas Ibu Rini Hariyani.
Adapun pertimbangan dalam petisi tersebut dijelaskan Adi, yakni:
1. Tujuan Monas didirikan oleh presiden RI pertama Soekarno pada tahun 1961 adalah untuk mengenang perjuangan rakyat, dan kami adalah merupakan bagian dari rakyat Indonesia yang ingin melaksanakan kegiatan positif.
2. Tugu monas yang dimahkotai dengan lidah api yang dilapisi emas sumbangan warga muslim sodara kami dari Aceh adalah melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala, hal ini sangat sinkron dengan acara yang akan kami laksanakan adalah untuk memberikan spirit para pemuda dan pemudi untuk terus berperilaku baik dan positif serta untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang negatif.
3. Majelis yang akan diselenggarakan membutuhkan tempat yang luas untuk menampung para jamaah yang hadir, mengingat para jamaah yang hadir berjumlah ribuan dan bahkan lebih dari itu.
4. Mayoritas jamaah adalah merupakan warga jakarta, bukankah kami adalah bagian dari jakarta, yang sejatinya kami sangat mengharapkan untuk diberikan kesempatan menggunakan dan memanfaatkan hanya sebagian dari lapangan monas dan hanya beberapa saat saja.
5. Kenapa panggung-panggung hiburan dan berbagai panggung promosi lainnya diizinkan, tetapi kami sampai dengan saat ini masih belum juga diizinkan. Ada yang salahkah dengan kami? Bukankah kami merupakan bagian dari warga jakarta dan rakyat Indonesia? Bukankah acara yang akan kami laksanakan sesuai dengan tujuan didirikannya monas? Bukankah kami di sana akan mendoakan para pahlawan bangsa ini yang telah wafat? Ataukah yang hanya diizinkan menggunakan dan memanfaatkan lapangan monas adalah hanya yang menggelar berbagai promosi dan panggung-panggung hiburan tanpa mendoakan para pahlawan kita?
Dengan memaparkan pertimbangan surat petisi yang sudah mencapai 4.839 pendukung tersebut, Adi berharap agar para pemangku kepentingan Monas dapat memberikan izin yang menurutnya hanya sesaat saja.