'Priwe Kabare' ucapan Presiden Jokowi sapa santri di Banyumas
Keragaman bahasa, suku, agama, ras serta golongan di Indonesia menurut Jokowi adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri.
"Kepriwe Kabare", bahasa Banyumas yang berarti "bagaimana kabarmu" diakui Presiden Jokowi baru dipelajari saat mengunjungi Banyumas, Kamis (15/6) dalam agenda Safari Ramadan. Kalimat sapaan ini, juga dijadikan Jokowi untuk menggambarkan pluralitas bangsa sebagai aset yang perlu dijaga dan mesti diimbangi toleransi.
"Saya baru bisa berbicara dengan bahasa Banyumasan, kepriwe kabare. Nanti saya pindah daerah lain sudah beda lagi bahasanya. Ini menunjukkan negara kita itu plural. Keberagaman ini aset bangsa yang perlu dijaga," ujarnya, Kamis (16/6) malam.
Pesan keberagaman ini disampaikan Jokowi di Ponpes Darussalam, Dukuhwaluh Kabupaten Banyumas di hadapan ratusan santri yang didominasi mahasiswa. Keberagaman ini juga mengingatkan pentingnya toleransi.
Keragaman bahasa, suku, agama, ras serta golongan di Indonesia menurut Jokowi adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri.
"Tidak patut sesama bangsa saling mencela satu sama lain lantaran perbedaan tersebut," kata Jokowi,
"Jangan sampai salah menyalahkan antar umat, saling cemooh, itu bukan budaya kita. Bangsa ini penuh nilai kesantunan dan kesopanan", lanjutnya.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi kurikulum pesantren Darussalam yang mengakomodir materi pendalaman wawasan kebangsaan. Beberapa materi itu menyangkut pemahaman Islam komprehensif, Islam Rahmatanlilalamin, kehidupan berbangsa dan bernegara dalam perspektif Islam, serta Radikalisme versus Liberalisme. Menurut dia, pesantren memang sepatutnya memberikan pemahaman yang lengkap kepada masyarakat, terutama santri untuk memahami kehidupan berbangsa dan bernegara dalam perspektif Islam yang rahmatan lilalamin.
Kedatangan Presiden Jokowi di Ponpes Darussalam disambut meriah dengan iringan alunan salawat. Jokowi sendiri tiba di Ponpes beserta jajaran kabinet, antara lain Mendikbud Muhadjir Effendi, Menteri Sosial Khofifah Parawansa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Banyumas Achmad Husein.
Pengasuh Ponpes Darussalam, Chariri Shofa mengatakan nasionalisme terhadap para santri, baik melalui transformasi wawasan kebangsaan, maupun tindakan memang selalu ditanamkan.
"Meski di lingkungan pesantren, kami juga tetap menggelar upacara untuk menanamkan kecintaan terhadap NKRI," katanya. Uniknya, saat dilangsungkan upacara, para santri tetap mengenakan pakaian muslim, semisal sarung dan peci.
Baca juga:
Djarot sanjung Ahok karena berani pegang prinsip Pancasila
Harapan pemerintah lewat penambahan cuti bersama Lebaran
Jokowi sampaikan pesan persaudaraan & belajar 'ngapak' di Purwokerto
Posisi dilematis Jokowi, antara KPK dan partai pendukung
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Siapa saja yang hadir mendampingi Presiden Jokowi di Banyuwangi? Hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).