Program kantong plastik berbayar dituding malah untungkan pengusaha
Pemerintah seharusnya mengkampanyekan perubahan gaya hidup atau pola pikir masyarakat terkait penggunaan plastik.
Program kantong plastik berbayar memunculkan pro kontra. Seperti yang diutarakan aktivis lingkungan Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh), yang memantau kondisi Sungai Cisadane, Tangerang. Menurut Yapelh, aturan kantong plastik berbayar tidak akan berdampak signifikan terhadap pengurangan sampah plastik.
"Kami kira itu tak akan mempengaruhi persoalan sampah plastik, justru akan menimbulkan pengusaha di bidang tersebut untuk berbisnis, karena kini bukan menjadi tanggung jawab retail atau perusahaan lagi, tetapi langsung konsumen," kata Direktur Yapelh Uyus Setia Bhakti di Kota Tangerang, Selasa (23/2).
Menurutnya, pemerintah seharusnya mengkampanyekan perubahan gaya hidup atau pola pikir masyarakat ketimbang harus menimbulkan adanya transaksi baru pada sampah plastik.
Sampah hasil sisa produksi manusia seperti sampah plastik memang berbahaya, butuh 350 tahun untuk mengurainya.
"Tetapi seharusnya jangan menimbulkan harga di situ, sekarang ubah pola pikir masyarakat lah, sampah itu bisa dimanfaatkan, jangan diperlakukan menjijikkan. Harus tahu sejak mau beli ini plastik akan dibuang di mana, diapakan, jadi menurut saya seharusnya bikin program kampanye ubah pola pikir masyarakat soal sampah," beber Uyus.