Mengkaji Program Pertanian Ahmad Ali-Abdul Karim di Sulteng Demi Dukung Kebutuhan Pangan IKN
Ahmad Ali-AKA menargetkan untuk menciptakan 10 ribu wirausahawan baru di Sulteng.
Pengamat Komunikasi Politik Pusat Kajian Pembangunan Daerah (PKPD) Lukman Arifianto mengkaji Program pertanian dan ketahanan pangan dari pasangan nomor urut 1 di Pilkada Sulawesi Tengah Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Menurutnya, program ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengkonversi tingkat kemiskinan dan ketegangan sosial di Sulawesi Tengah.
"Selanjutnya fokus argumentasi pada ranah pertanian dan ketahanan-suplai pangan dari Ahmad Ali-Abdul Karim bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk mengonversi tingkat kemiskinan dan ketegangan sosial sehingga berdampak menurunkan angka kriminalitas dan kekerasan di Sulteng," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 30 September 2024.
Bagi dia, misi pasangan calon (Paslon) yang dikenal dengan singkatan Beramal ini menjadi penyuplai bahan pangan di IKN adalah sebuah hal yang sangat realistis.
“Sulteng bahkan secara terukur dapat memiliki pencapaian tersendiri dalam peningkatan kesejahteraan daerah di masa depan lewat strategi pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim dengan target menjadi penyuplai bahan pangan terbesar ke IKN,” ungkapnya.
Dia bilang, Ahmad Ali mempunyai kapasitas energi dan kualitas yang memenuhi syarat untuk meramu kebijakan yang efektif dan tepat sasaran berbasiskan pengalamannya.
"Selain itu, pasangan ini pun mempunyai modal kuat sebagai jembatan kolaborasi ‘pusat-daerah’ karena didukung langsung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM)," pungkasnya.
Target 10 Ribu Wirausaha Baru
Ahmad Ali-AKA menargetkan untuk menciptakan 10 ribu wirausahawan baru di Sulteng. AKA mengatakan, program ini dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengganguran.
“10 Ribu wirausahawan baru akan melibatkan banyak orang, banyak pekerjaan, banyak pergerakan ekonomi, efeknya dominonya luar biasa bagi Sulteng mengingat saat ini tingkat kemiskinan ekstrim di Sulteng cukup tinggi,” ujar pasangan nomor urut 1 ini.
AKA mengatakan, Sulteng punya banyak faktor yang bisa mendukung penyelesaian kemiskinan dan pengganguran. Begitu juga Sulteng punya factor untuk bisa membentuk 10 ribu wirausahan baru.
AKA membeberkan sejumlah alasan 10 ribu wirausahawan perlu dikebut selama 5 tahun mendatang yakni Sulteng menjadi wilayah yang strategis sebagai daerah penyangga IKN baru dan sebagai akses masuk bagi agenda prioritas pembangunan ke depan.
AKA mengatakan Sulteng bisa dikatakan sebagai provinsi penyangga mengingat lokasinya yang strategis dan dekat dengan IKN.
“Berapa banyak kebutuhan yang diperlukan untuk IKN, primer maupun sekunder? Sulteng harus jadi pemain utama memenuhi kebutuhan itu, kami punya SDM, punya bonus demografi yang besar, punya lahan, punya dana dan punya akses kuat ke pusat (Prabowo), ini peluang besar untuk membuka usaha,” tegas politisi yang dikenal dekat dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Program Ahmad Ali-AKA
Untuk mewujudkan tersebut, Ahmad Ali-AKA telah menyiapkan langkah-langkah strategis mendorong terciptanya pengusaha baru yakni pertama, peningkatan akses modal dan pembiayaan melalui, Program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA), yaitu program kredit bebas bunga bagi wirausahawan pemula.
Kemudian, inkubator bisnis, yaitu dengan mendirikan pusat-pusat inkubator yang memberikan modal awal, mentoring, dan pelatihan bagi wirausaha baru. Serta akses terhadap Investasi dan Dana Hibah yang memudahkan investasi swasta dan program hibah untuk startup.
Kedua yakni pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di sekolah dan universitas. Kemudian Pelatihan Keterampilan: manajemen, digitalisasi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan serta pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan akses dan jangkauan lebih banyak calon wirausahawan.
Ketiga yakni penyediaan infrastruktur dan fasilitas pusat kreatif dan co-working space, yaitu ruang kerja bersama (dan fasilitas teknologi untuk mendukung startup.
Keempat; adalah pemberian insentif pajak dan regulasi, peringanan pajak atau bahkan penghapusan pajak bagi startup, memudahkan perizinan, dan deregulasi.
“Terakhir atau kelima yakni mendorong inovasi teknologi, misalnya dengan Digitalisasi UMKM, dan melaksanakan Program Startup Digital yakni Meluncurkan program khusus untuk mendukung startup berbasis teknologi dengan memberikan akses ke teknologi, investasi, dan pasar,” ujar Koordinator Wilayah Sulawesi Partai Gerindra ini.
Kemudian akan ada bantuan modal usaha BUMDesa, Mengembangkan 30.000 Ha pertambakan rakyat, bantuan bibit pertanian dan ternak gratis dan bantuan Sarana dan prasarana pertanian modern.
Infrastruktur juga akan dibangun seperti membangun dan mengembangkan Sentra Kreatifitas Pemuda (SKP), penuntasan blankspot area (686 Desa), bantuan pemasangan sambungan listrik bagi 35.000 rumah Tangga tidak berlistrik dan memfasilitasi penyediaan sarana Listrik di wilayah terpencil.
“Percepatan, peningkatan konektivitas darat dan perairan antar wilayah kabupaten dan padat karya pemeliharaan jalan provinsi kami akan lakukan. Sehingga distribusi hasil usaha para usahawan baru dan lama nanti tidak terhambat, efektif dan efisien,” tegasnya.