Program Vaksinasi di 6 Provinsi, Kepala BIN Targetkan 12.000 Anak Divaksinasi
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menargetkan 12.000 anak divaksinasi dalam program vaksinasi pelajar SMP dan SMA. Program tersebut digelar BIN serentak di 6 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menargetkan 12.000 anak divaksinasi dalam program vaksinasi pelajar SMP dan SMA. Program tersebut digelar BIN serentak di 6 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/7) Budi menyebut kasus positif Covid-19 yang menyasar anak-anak cukup tinggi. Oleh karena itu, BIN ditugaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggelar vaksinasi untuk pelajar di sekolah-sekolah.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Untuk itu, BIN ditugaskan oleh bapak Presiden untuk memvaksin pelajar SMP-SMA guna menyelamatkan generasi penerus bangsa dan penopang keluarga," kata Budi seperti dikutip Antara.
Ada pun dosis vaksin yang disuntikkan adalah Sinovac dengan target per provinsi sebanyak 2.000 dosis vaksin sehingga total di 6 provinsi sebanyak 12.000 dosis vaksin.
Budi Gunawan sempat meninjau vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA di Sekolah Kesatuan Pelajar, Bogor, Jawa Barat. Budi Gunawan menyebut vaksinasi penting untuk pelajar mengingat penularan Covid-19 cenderung naik.
Ia mengatakan perbandingan kasus aktif yang ada di Indonesia yaitu 9 persen dari seluruh total kasus. Anak-anak, khususnya pelajar rentan tertular dan menjadi penular untuk klaster keluarga.
"Penularan di kalangan pelajar cenderung naik, 1 diantara 9 kasus positif adalah anak-anak dan jumlah anak Indonesia yang tertular Covid-19 sebanyak 9 persen dari total yang terinfeksi," kata dia.
Budi memaparkan dari data yang ada, sebanyak 2,9 juta kasus positif Covid-19 terdapat 250 ribu anak yang tertular. Anak-anak menjadi spreader (penular) untuk klaster keluarga.
"Selain itu anak menjadi salah satu spreader (penular) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif baru di Indonesia," ucapnya.
Dengan demikian, katanya, program vaksinasi untuk pelajar SMP dan SMA yang digelar BIN diharapkan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 serta mengurangi risiko angka kematian karena Covid-19 di Tanah Air.
"Program vaksinasi ini diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19," ujarnya.
Selain mendapatkan vaksinasi pada program yang digelar BIN di 6 provinsi itu, kata dia, para pelajar mendapatkan paket vitamin untuk menunjang imun.
Baca juga:
KPCPEN Apresiasi Mayoritas Masyarakat Setuju Program Vaksinasi Covid-19
Pelaku UMKM Jadi Target Vaksinasi Covid
Sandiaga Uno: Baru 5 Persen Pelaku Ekonomi Kreatif Dapat Vaksin Covid-19
Indonesia Kembali Terima 1,184 Juta Dosis Vaksin Sinopharm
Jokowi: Masker dan Vaksin Cara Indonesia Lewati Krisis Pandemi Covid-19