Adakan Program Padat Karya, Begini Cara Pemkab Bantul Berdayakan Keluarga Miskin
Program itu dijalankan dengan melakukan pemberdayaan keluarga miskin maupun warga yang masih pengangguran

Program itu dijalankan dengan melakukan pemberdayaan keluarga miskin maupun warga yang masih pengangguran

Adakan Program Padat Karya, Begini Cara Pemkab Bantul Berdayakan Keluarga Miskin
Pengentasan kemiskinan masih merupakan tugas besar pemerintah di tiap daerah. Di Kabupaten Bantul misalnya, pemerintah daerah setempat berusaha untuk mengentaskan kemiskinan warga dengan mengadakan program padat karya.

Dilansir dari ANTARA pada Senin (22/4), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul berupaya mengentaskan kemiskinan dengan melakukan pemberdayaan keluarga miskin maupun warga yang masih pengangguran di daerah tersebut.
Mereka melakukannya dengan mengadakan program kegiatan padat karya infrastruktur yang tahun ini menyasar di ratusan lokasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widiastuti, mengatakan bahwa pada setiap awal pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur, pihaknya sudah memberikan data KK (kepala keluarga) miskin kepada kelompok untuk dilibatkan dalam pekerjaan padat karya.
“Jadi kami sudah menekankan bahwa warga yang dimasukkan di pekerjaan padat karya harus yang dengan kriteria pengangguran, setengah pengangguran, maupun warga miskin,” kata Istirul dikutip dari ANTARA.
Istirul menjelaskan bahwa program padat karya infrastruktur sudah berjalan setiap tahun. Rata-rata program itu menyerap sekitar 50 persen dari data keluarga miskin. Kebanyakan dari mereka belum punya pekerjaan tetap. Ada pula yang pengangguran di tempat kegiatan padat karya.
“Dalam perjalanannya memang 50 persen lebih sudah menyerap data kemiskinan, akan tetapi kalau kita mengacu pada data kemiskinan secara umum, juga ada warga yang tidak bisa ikut dalam pekerjaan padat karya. Misalnya sudah lanjut usia atau di bawah umur,” kata Istirul.
Istirul mengatakan, pada tahun 2024 ini, program padat karya infrastruktur dilakukan dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Program ini menyasar 300 lokasi, sebanyak 276 lokasi dianggarkan masing-masing Rp100 juta, lalu 24 lokasi dengan anggaran Rp200 juta.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan sosialisasi kegiatan padat karya kepada kelompok pekerja yang menjadi sasaran program untuk kemudian dilakukan distribusi bahan bangunan sebelum pekerjaan fisik di lapangan.


Program padat karya infrastruktur ini dilakukan dengan pekerjaan di antaranya pembangunan jalan cor blok, talud atau bangket dan saluran drainase yang ada di wilayah pedesaan.
Tentang Program Padat Karya
Dilansir dari Indonesiabaik.id, padat karya merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan tenaga mesin.
Tujuan utama dari program padat karya ini adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama mereka yang kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.