Psikiater Sebut Masyarakat Mulai Malas Terapkan Protokol Kesehatan
Menurut Natalia, ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya pandemic fatigue. Pertama, masyarakat mulai lelah dengan situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskannya berada di dalam rumah. Selain itu, dipengaruhi faktor ekonomi yang menurun akibat pandemi Covid-19.
Psikiater dari RS Cipto Mangunkusumo, Natalia Widiasih Raharjanti, mengungkapkan muncul fenomena pandemic fatigue di tengah pandemi Covid-19. Pandemic fatigue merupakan kondisi orang-orang malas menerapkan protokol kesehatan dan kurang berhati-hati dalam physical distancing atau menjaga jarak.
Menurut Natalia, ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya pandemic fatigue. Pertama, masyarakat mulai lelah dengan situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskannya berada di dalam rumah. Selain itu, dipengaruhi faktor ekonomi yang menurun akibat pandemi Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Bagaimana proses tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? Adapun untuk tahapan tes kesehatan yang dijalani bakal cagub dan cawagub berlangsung sekitar 11 jam 20 menit, diawali USG Alcdomen, Nontgen Toone, pemeriksaan Lab dan Narkotika, penyakit dalam, Bedah Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Ortepedi.Pemeriksaan Paru spirometri, THT-KL, MRI Brain Non Kontras, Neurologi Nerve Conduction Velocity, Pemeriksaan Mata, Jantung, Pembuluh Darah, dan diakhiri pemeriksaan gigi serta mulut.
"Semua sudah mati gaya, bingung mau ngapain lagi. Di situ yang membuat orang bilang lelah dan akhirnya jatuh ke kondisi fatigue," jelasnya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Senin (11/1).
Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dwi Listyawardani, mengatakan setiap orang bisa lelah menghadapi pandemi Covid-19 yang berjalan lebih dari 10 bulan ini. Namun, upaya masyarakat menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun tidak sebanding dengan perjuangan tenaga kesehatan di rumah sakit.
"Apalagi tenaga kesehatan dari hari ke hari harus menggunakan alat pelindung diri (APD). Kalau dibandingkan dengan tenaga kesehatan, masyarakat sebetulnya tuntutan kita jauh lebih ringan," ujarnya.
Dwi menyadari, cukup berat bagi masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. Saat keluarga mengalami keterbatasan ekonomi, pemerintah mengimbau tetap berada di rumah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Itu juga akhirnya menimbulkan kelelahan," kata dia.
Baca juga:
Polisi Usut Tindak Pidana Kerumunan di Waterboom Cikarang
Pengunjung Membeludak, Waterboom Lippo Cikarang Ditutup Satgas Covid-19
PPKM Hari Pertama, Jumlah Penumpang KRL Commuterline Turun 13 Persen
Kasus Corona Capai 1.195, Warga Lubuklinggau Diimbau Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Bule di Bali yang Tidak Pakai Masker Dilarang Masuk Tempat Wisata dan Restoran