Ketum Pembina Posyandu Minta Kader Tak Cuma Tangani Kesehatan, Tapi Fasilitasi 6 SPM
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Ketua Umum (Ketum) Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tri Tito Karnavian meminta kader Posyandu di daerah mampu menerapkan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita berharap kader Posyandu bisa menerapkan enam SPM dan tidak lagi menangani masalah kesehatan," kata Tri dalam Kunjungan Kerja Pilot Project enam (6) SPM di Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.
Ditegaskan Tri, kader Posyandu sebagai mitra pemerintah tentu perlu dioptimalkan pelatihan-pelatihan untuk mendorong enam SPM guna mewujudkan kesejahteraan.
"Kehadiran kader Posyandu itu benar-benar dibutuhkan masyarakat untuk penanganan masalah data yang diperlukan pemerintah juga melakukan kesehatan, seperti penimbangan bayi maupun pemeriksaan tensi darah," tambah Tri yang juga Ketum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
Saat ini, sambung Tri, kader Posyandu harus mampu menangani enam SPM antara lain SPM Bidang Pendidikan, SPM Bidang Kesehatan, SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Termasuk, SPM Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan SPM Bidang Perlindungan Masyarakat.
"Kita minta kader Posyandu itu bukan hanya penanganan kesehatan saja, tetapi harus mampu memfasilitasi enam SPM," jelasnya.
Menurut Tri, Pilot Project enam SPM Posyandu itu pertama kali di Indonesia dilaksanakan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Sebab, di daerah itu sudah siap untuk Pilot Project Pelayanan enam SPM yakni di Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak.
Oleh karena itu, pihaknya berharap penerapan enam SPM Posyandu bisa dilaksanakan di daerah lain.
"Kami meyakini kader Posyandu bisa menerapkan enam SPM dengan didukung anggaran oleh pemerintah daerah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengatakan, pemerintah daerah mendorong Posyandu itu dapat menerapkan enam SPM guna mendukung kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah daerah mengapresiasi Posyandu Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak telah menerapkan enam SPM secara kolaborasi dengan bantuan dana desa (DD) serta APBD setempat.
Keenam SPM itu di antaranya, direalisasikan pembangunan rehabilitasi gedung pendidikan SD/SMP, sarana jalan juga sarana air bersih dan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.
Selain itu, pemerintah daerah memberikan bantuan buku dan alat tulis bagi siswa yang tidak mampu juga bantuan lansia.
"Kami mendorong peluncuran enam SPM itu diharapkan Posyandu dapat berperan sebagai agen pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan," katanya.
Pemberian alat tulis sekolah kepada siswa/i SMP, pemberian uang tunai untuk guru dengan masa bakti terlama (30 tahun), penjaga sekolah SMPN 1 Cibadak, kemudian Ketum Pembina Posyandu juga secara simbolis memberikan bantuan sosial kepada 200 orang warga.
Rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu peresmian perbaikan jalanan desa menuju Posyandu sepanjang 400 meter, Pelayanan Posyandu dengan 6 SPM ditandai dengan Penandatanganan Prasasti oleh Ibu Ketum Pembina Posyandu (tanah Posyandu hasil hibah masyarakat).
Secara simbolis diberikan pemberian makanan sehat oleh Ketum Pembina Posyandu kepada 3 anak balita stunting (dilengkapi dengan laporan KMS).
Peninjauan dan Penyerahan Bantuan Rehabilitasi 2 unit rumah tidak layak huni, Peninjauan Poskamling, Peninjauan dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sarana Air Bersih dan Jambanisasi.
Penyerahan Surat Hibah Tanah Masyarakat Kepada Kepala Desa Pasarkeong, untuk dicatat sebagai aset Desa Pasarkeong, mengunjungi PAUD Al Musyawir dan SDN 2 Pasar Keong untuk memotivasi pelajar agar rajin makan sayur dan makanan bergizi.