PT KAI tertibkan puluhan kios di Pasar Kembang Yogyakarta
Penertiban yang dilakukan oleh PT KAI ini mendapatkan penolakan dari puluhan anggota paguyuban Manunggal Karsa yang merupakan gabungan dari pedagang di Jalan Pasar Kembang. Akibatnya, penertiban ini sempat membuat Jalan Pasar Kembang terpaksa harus ditutup.
PT KAI Daop 6 melakukan penertiban puluhan kios yang berada di sisi utara Stasiun Tugu Yogyakarta atau di Jalan Pasar Kembang digusur oleh , Rabu (5/7). Penertiban ini dilakukan sebagai bagian revitalisasi Stasiun Tugu Yogyakarta.
Penertiban yang dilakukan oleh PT KAI ini mendapatkan penolakan dari puluhan anggota paguyuban Manunggal Karsa yang merupakan gabungan dari pedagang di Jalan Pasar Kembang. Akibatnya, penertiban ini sempat membuat Jalan Pasar Kembang terpaksa harus ditutup.
Rencananya kawasan yang saat ini digunakan puluhan pedagang ini akan digunakan untuk kawasan pedestrian.
Ketua Paguyuban Manunggal Rasa, Rudi Tri Purnama mengatakan, penertiban yang dilakukan oleh PT KAI tak memiliki dasar hukum. Pasalnya, para pedagang ini memiliki Kartu Bukti Pedagang (KBP) dan rutin membayar retribusi harian.
Selain itu, dia menambahkan, PT KAI memang sudah mengirimkan tiga surat peringatan tetapi tak disebutkan nama-nama pedagangnya siapa saja. Tidak ada, lanjut Rudi, alamat jelas ditujukan ke siapanya.
"Tidak jelas surat itu ditujukan ke siapa. Seperti surat kaleng saja. Kami menolak digusur karena kami membayar retribusi dan memiliki KBP. Kami juga sudah puluhan tahun berjualan di sini," katanya, Rabu (5/7).
Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Eko Budiyanto mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan sebanyak tiga kali agar para pedagang mengosongkan lahan yang digunakan untuk berjualan. Surat ini sudah dikirim sejak awal Juni 2017 yang lalu.
"Penataan pedagang dilakukan untuk mengembalikan pedestri sesuai dengan Perda DIY nomor 5 tahun 2004 pasal 17 A tentang larangan menggunakan trotoar selain untuk kepentingan pejalan kaki maupun kepentingan darurat. Penataan dilakukan untuk mengembalikan fungsi pedestri sehingga akses masyarakat dari stasiun Tugu Yogyakarta ke Malioboro bisa lebih nyaman," pungkas Eko.