Puan Maharani Bertemu Presiden Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Dia menyebut komunikasinya dengan Jokowi tidak terpengaruh dengan ‘huru-hara’ politik yang tengah terjadi.
Puan juga memastikan pertemuan hari ini berjalan dengan baik.
Puan Maharani Bertemu Presiden Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan.
Kedatangan Puan ke Istana Merdeka, Jakarta, hari ini dalam rangka Courtesy Call anggota parlemen MIKTA dengan presiden Jokowi sebelum pembukaan MIKTA Speakers’ Consultation yang ke-9. MIKTA sendiri merupakan grup negara-negara middle power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.
"Saya datang sebagai Ketua DPR RI bersama dengan ketua parlemen negara-negara MIKTA lainnya dan tentu saja beliau menyambut dengan hangat kemudian memberikan kesempatan kepada seluruh Ketua DPR negara MIKTA untuk menyampaikan masukannya," kata Puan.
merdeka.com
- Jokowi Bertemu SBY, PDIP: Tujuannya Bangun Stabilitas Politik yang Bagus
- Jokowi Pastikan Koalisi Pemerintah Tetap Solid Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo
- Ini Tim Tujuh Jokowi Bantu Genjot Suara Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
- Surya Paloh Bertemu Jokowi, Anies: Memang Perlu Makin Banyak Komunikasi Terbuka
Hal tersebut disampaikannya di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (20/11), yang menjadi lokasi perhelatan MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 di mana DPR RI bertindak sebagai tuan rumah.
Di Istana Kepresidenan, Puan memandu pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua National Assembly Korea Selatan Kim-Jin Pyo, Ketua Grand National Assembly Turki Numan Kurtulmuş, Wakil Ketua Senat Australia Andrew McLachlan, dan untuk pimpinan parlemen Meksiko diwakili oleh Sekretaris Parlemen, Fuesanta Guerrero Esquivel.
merdeka.com
Saat Courtesy Call, Puan tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi. Puan dan Presiden Jokowi terlihat berbincang hangat dan saling melempar senyum.
Menurut Puan, tak ada alasan khusus mengapa dia dan Presiden Jokowi.
"Duduknya bersebelahan karena saya samping-sampingan dengan pak Presiden, yang lainnya duduk sebelah kanan dan kiri. Bicaranya khusus Forum MIKTA," jelasnya.
merdeka.com
Pertemuan hari ini merupakan pertemuan pertama Puan dan Jokowi usai memanasnya konstelasi politik jelang Pilpres 2024. Hal tersebut menyusul keputusan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres meski merupakan kader PDIP.
Saat ditanya apakah ada perbincangan terkait dinamika politik terbaru itu bersama Jokowi, Puan mengatakan hanya membahas soal MIKTA. Meski begitu, dia tak menampik adanya kemungkinan pertemuan berdua dengan Jokowi untuk membahas persoalan politik.
"Bukan berbicara hal yang lain. Tapi saya kasih tahu kalau nanti berbicara langsung dengan presiden," ungkap Puan.
Walaupun keputusan Gibran bergabung dengan Prabowo memunculkan isu keretakan antara PDIP dengan Jokowi, Puan juga memastikan pertemuan hari ini berjalan dengan baik. Dia menyebut komunikasinya dengan Jokowi tidak terpengaruh dengan ‘huru-hara’ politik yang tengah terjadi.
"Pertemuan dengan Pak Jokowi berjalan dengan baik, lancar, nyaman," tegasnya.
"Dan enggak ada huru hara yang seperti disampaikan. Kita tenanga-tenang saja," sambung Puan.
Untuk diketahui, MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 merupakan pertemuan konsultatif pimpinan parlemen MIKTA. Sebagai tuan rumah, DPR RI mengusung tema 'Strengthening Multilateralism, Addressing Intergenerational Challenges' (Memperkuat Multilateralisme, Mengatasi Tantangan Antargenerasi) pada MIKTA Speakers' Consultation ke-9.
Selain terkait multilateralisme, tema yang dipilih DPR juga ditujukan untuk membahas isu-isu jangka panjang yang memiliki dampak lintas generasi. MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 akan berfokus pada isu memperkuat multilateralisme, pemulihan inklusif, dan transformasi digital.
Puan mengatakan, pertemuan parlemen MIKTA dan Presiden Jokowi turut membahas soal dinamika geopolitik. Termasuk soal perang antara Israel dan Palestina.
"Kami membicarakan banyak hal terutama terkait perdamaian yang ada di Gaza, Palestina dan kami dalam sidang MIKTA ini mendorong agar bisa dibuka koridor-koridor kemanusiaan dan tetap memperjuangkan kemerdekaan bagi Palestina," imbuh Puan.
merdeka.com