Puan Maharani Kenang Buya Syafii: Kedekatan Kami Seperti Cucu dan Kakek
Ketua DPR RI Puan Maharani berduka wafatnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang dikenal Buya Syafii Maarif. Menurut Puan, Bangsa Indonesia kehilangan tokoh cendikiawan muslim.
Ketua DPR RI Puan Maharani berduka wafatnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang dikenal Buya Syafii Maarif. Menurut Puan, Bangsa Indonesia kehilangan tokoh cendikiawan muslim.
"Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPR RI, saya sampaikan dukacita yang mendalam atas wafatnya Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif. Indonesia kehilangan satu lagi sosok guru bangsa," kata Puan di Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Apa yang diminta oleh Komisi III DPR kepada kepolisian terkait kematian Afif Maulana? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Siapa yang membunuh Nindi Putri Ma'rifa? Polresta Bogor Kota menangkap pelaku pembunuhan terhadap mahasiswi yang ditemukan tewas tanpa busana di Apartemen Bogor Icon, Kota Bogor, Senin (11/12). Pelaku merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa yang menari bersama Putri DA? Bukan hanya menari sendiri, Putri juga memiliki kesempatan untuk menari bersama dengan Jhody Seltha.
-
Kapan Mahalini resmi menjadi mualaf? Mahalini memeluk agama Islam bulan ini, langsung setelah acara pamit kemarin.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
Secara pribadi, Puan mengaku kehilangan dengan wafatnya Buya Syafii. Hubungan Puan dengan Buya Syafii diakui sangat dekat dan seperti keluarga.
"Beliau sosok yang sangat mengayomi, bijaksana. Kedekatan kami bisa dikatakan seperti seorang cucu dengan kakeknya, karena saat bertemu saya bisa bicara santai dan akrab," kenang politikus PDIP ini.
"Banyak hal dan ilmu yang saya dapatkan jika sedang berdiskusi dan berbincang dengan beliau," kata Puan.
Puan menuturkan, wafatnya Buya Syafii bukan hanya duka bagi Muhammadiyah dan umat muslim. Tetapi bagi seluruh masyarakat Indonesia karena merupakan sosok yang dikagumi dan dihormati oleh umat lintas agama.
"Wafatnya Buya Syafii tak hanya duka bagi Muhammadiyah dan umat muslim. Kepergian beliau merupakan kehilangan untuk semua masyarakat Indonesia mengingat sosoknya yang begitu dihormati dan dikagumi oleh umat lintas agama," kata mantan Menko PMK itu.
Untuk itu, Puan mendoakan agar Buya Syafii Maarif mendapat tempat terindah di Surga Allah SWT. Ia juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan iman.
"Kini menjadi tugas kita putra-putri bangsa untuk melanjutkan cita-cita Buya Syafii yang konsen tentang Islam berkemajuan, tolerasi, nilai-nilai kebangsaaan, dan komitmennya tentang nilai-nilai Pancasila," kata Puan.
Puan mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih atas dedikasi Buya Syafii bagi umat Islam, bangsa dan negara, serta seluruh masyarakat.
"Selamat jalan Buya, terima kasih atas semua yang telah dilakukan bagi Indonesia," pungkasnya.
Kabar duka datang dari keluarga besar Muhammadiyah. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii meninggal dunia. Buya Syafii menghembuskan napas terakhirnya di RS PKU Muhammadiyah Gamping pukul 10.15 WIB.
Buya Syafii adalah seorang ulama moderat, ahli sejarah dan cendekiawan Indonesia. Buya Syafii lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935 silam. Buya pernah juga menjadi Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) sekaligus pendiri Maarif Institute.
(mdk/rnd)