Pulihkan Ekonomi Warga Perkebunan dan UMKM Cokelat, Bupati Ipuk Gandeng PTPN XII
Upaya Pemkab Banyuwangi mendorong pemulihan ekonomi daerah dari dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan. Kali ini, fokus sasaran ditujukan ke warga sekitar perkebunan dan UMKM olahan cokelat. Pemkab Banyuwangi pun memperkuat kolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara XII.
Upaya Pemkab Banyuwangi mendorong pemulihan ekonomi daerah dari dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan. Kali ini, fokus sasaran ditujukan ke warga sekitar perkebunan dan UMKM olahan cokelat. Pemkab Banyuwangi pun memperkuat kolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara XII.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kolaborasi dengan PTPN XII dilakukan untuk mendorong pemberdayaan warga sekitar perkebunan dan UMKM olahan cokelat sebagai mitra dari PTPN XII dalam mengembangkan komoditas tersebut di Banyuwangi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Warga yang mengelola perkebunan rakyat harus terus diberdayakan. Juga UMKM-UMKM olahan cokelat. Pemulihan ekonomi jika kita kerjakan bareng-bareng pasti lebih mudah dan cepat. PTPN XII sebagai bagian dari keluarga besar BUMN saya yakin bisa menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi Banyuwangi," kata Ipuk, Selasa (6/4/2021).
Ipuk telah bertemu dengan Direktur Utama PTPN XII Siwi Peni dalam Festival Doesoen Kakao yang digelar akhir pekan lalu. Doesoen Kakao merupakan destinasi "rumah coklat" yang berada di Perkebunan Kendeng Lembu, Glenmore, Banyuwangi.
Banyuwangi sendiri telah dikenal lama sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik dunia, dan Perkebunan Kendeng Lembu adalah salah satu penghasil cokelat unggulan. Kakao dari Banyuwangi, sebagai bahan baku cokelat, telah rutin dikirim ke sejumlah negara, mulai dari Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.
Selama ini cokelat Banyuwangi lebih banyak dikirim untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Kini selain ekspor, bahan baku dari perkebunann di Banyuwangi juga dioptimalkan untuk untuk kebutuhan UMKM olahan cokelat.
Ipuk mengapresiasi kini mulai tumbuh UMKM olahan cokelat. Ini terlihat dari berbagai olahan cokelat baik minuman maupun makanan yang tersaji di berbagai pusat oleh-oleh maupun di sekitar destinasi wisata.
"Promosi kita terus berjalan. Ke depan juga diharapkan ada kreasi-kreasi baru dari produk berbahan cokelat Banyuwangi," kata Ipuk.
Festival Doesoen Kakao sendiri dimeriahkan berbagai acara, seperti ajang bersepeda menyusuri kebun kakao milik PTPN XII dan lomba Tari Gandrung. Selain itu, puluhan pelaku UMKM menyuguhkan kuliner berbahan dasar cokelat.
Direktur PTPN XII, Siwi Peni, mengatakan pihaknya siap mendukung pemberdayaan masyarakat Banyuwangi sebagai bagian pemulihan ekonomi lokal.
"Termasuk dari sisi pariwisata, kami sangat mendukung. Mulai sekarang kita harus mempersiapkan diri. Terlebih pasca pandemi ke depan, masyarakat diperkirakan akan berbondong-bondong ke tempat wisata setelah berlama-lama di rumah saja. Nah, persiapan itu harus dimulai dari sekarang dan sematang mungkin," ujarnya.
"Festival Doesoen Kakao ini sebenarnya bentuk komitmen negara untuk kembali menggerakkan ekonomi nasional. Termasuk mengangkat kembali pamor kakao asal Glenmore," ujarnya.
Peni lalu membeberkan rencana pengembangan titik-titik wisata baru di area PTPN XII. Dia optimistis potensi kawasan perkebunan di Banyuwangi bisa menjadi destinasi yang menarik. Salah satunya, dia menyebut opsi taman bunga untuk dikembangkan di kawasan Selatan Banyuwangi tersebut. (*)
(mdk/hrs)