Puluhan Sapi di Depok Terkena Virus Lato-Lato, Pedagang Mengaku Belum Tahu
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kota Depok menemukan puluhan sapi terkena Lumpy Skin Desease (LSD) atau dikenal dengan virus Lato-Lato.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kota Depok menemukan puluhan sapi terkena Lumpy Skin Desease (LSD) atau dikenal dengan virus Lato-Lato. Ada 21 sapi yang baru ketahuan terkena virus, dan ini hanya sebagian kecil dari populasi sapi dari peternakan di Depok.
"Ditemukan 21 Kasus LSD dari populasi ternak yang ada di peternakan di Depok, dan enam ekor sudah sembuh. Dari jumlah populasi 6.542 yang ada di peternakan pada bulan Mei ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan PKH, Dede Zuraida, Rabu (7/6).
-
Olahan daging sapi apa yang lagi trending? Resep olahan daging sapi pedas bisa coba Anda contoh untuk membuat variasi menu masakan harian.
-
Daging sapi kecap apa yang paling trending saat ini? Resep daging sapi masak kecap yang menggugah selera. Daging sapi menjadi salah satu bahan makanan berprotein tinggi yang bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Resep daging sapi kecap bisa dijadikan sebagai pilihan variasi menu makanan yang bisa dinikmati bersama keluarga.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kapan Sambal Bawang menjadi trending? Dilansir merdeka.com dari briliofood.net, Kamis (5/10) berikut di antaranya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Sapi tersebut kemudian diberikan suntikan dan berhasil disembuhkan. Ada juga yang melakukan penangana secara mandiri. Vaksinasi LSD pada sapi sudah lama dilakukan, selain vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin ini harus diberikan kepada hewan yang akan dipotong untuk kurban.
"Pencegahan melalui vaksinasi LSD agar tidak terinfeksi penyakit. Kemudian, agar memenuhi syarat dan ketentuan lalu lintas hewan serta melaporkan kejadian penyakit maupun kasus kematian, tidak hanya untuk penyakit LSD saja," ujarnya.
Sementara itu masih ada penjual hewan kurban di Depok yang tidak tahu adanya virus Lato-Lato pada sapi. Boy Saenan, salah satu penjual hewan kurban di Tapos yang mengaku belum tahu soal virus yang menyerang sapi tersebut.
"Belum tahu soal sakit itu. Kalau bisa jangan sampai ada penyakit itu di sapi yang saya jual," katanya.
Dia pun berharap ada tindakan pencegahan yang dilakukan dinas terkait. Sehingga penyakit ini tidak menyebar luas dan bisa merugikan penjual kecil seperti dirinya.
"Kalau bisa dari dinas (turun tangan) biar ngga ada penyakit itu," pungkasnya.
Dikutip dari keterangan Kementerian Pertanian, LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.
Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.
Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).
(mdk/cob)