Puluhan Warga Karawang Keracunan, 1 Orang Meninggal
Peristiwa keracunan massal tersebut diduga dari makanan yang disajikan dalam acara pengajian. Kepala Puskesmas Cikampek Utara, dr. Nenden Maulina, mengatakan dari pendataan total warga yang mengalami keracunan menjadi 87 orang.
Puluhan warga Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kota Baru, mengalami keracunan, pada Sabtu (4/9) kemarin. Bahkan akibat keracunan itu pula, satu orang meninggal dunia.
Kasus keracunan ini sedang diselidiki kepolisian. "Kita sudah memeriksa 10 saksi di antaranya empat orang yang membuat makanan tersebut," ujar Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, Senin (6/9).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Peristiwa keracunan massal tersebut diduga dari makanan yang disajikan dalam acara pengajian. Kepala Puskesmas Cikampek Utara, dr. Nenden Maulina, mengatakan dari pendataan total warga yang mengalami keracunan menjadi 87 orang.
"Pada Sabtu malam, korban bertambah menjadi 77 orang. Info pada Minggu, ada lagi yang lapor 4 orang. Sedangkan pada Minggu siang, korban bertambah lagi 2 orang, jadi total korban diduga keracunan menjadi 83 orang," ungkapnya.
Korban mengalami gejala yang sama seperti pusing, mual-mual, diare dan ada juga yang mengalami sesak napas. Korban dibawa ke sejumlah Rumah Sakit dan Puskesmas. Saat ini, masih ada 18 warga yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
"Kami masih terus melakukan pendataan, karena data ini kemungkinan bisa bertambah, dan berkurang," terangnya.
Dalam penyelidikan ini, kepolisian juga juga telah berkoordinasi dengan Puslabpor Mabes Polri. Hal itu dilakukan untuk mengecek kandungan makanan yang membuat warga keracunan tersebut.
"Sampel darah, urine dan muntahan sejumlah korban keracunan nasi berkat itu juga telah dibawa untuk di uji laboraturium," katanya.
Baca juga:
Berkas Lengkap, Kasus Sate Sianida Segera Disidangkan
80 Warga di Sukabumi Keracunan Usai Santap Hidangan Hajatan
Warga Bener Meriah Diduga Keracunan Singkong Bakar, 1 Orang Meninggal
Hadiri Hajatan Nikah di Rumah Makan, Puluhan Warga Garut Keracunan
4 Warga Sikka NTT Meninggal Dunia usai Makan Ikan Buntal
Kehausan dan Tak Fokus, Relawan PPKM Mikro Salah Minum Cairan Desinfektan