Puluhan Warga Terpapar Covid-19, 1 Meninggal Usai Hadiri Hajatan di Banjar
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Jawa Barat, Agus Nugraha mengatakan, puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster hajatan pernikahan di Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Satu diantara warga yang terpapar dilaporkan meninggal dunia.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Jawa Barat, Agus Nugraha mengatakan, puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster hajatan pernikahan di Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Satu diantara warga yang terpapar dilaporkan meninggal dunia.
"Hingga saat ini total sudah ada 29 orang yang terkonfirmasi positif dari klaster tersebut, sementara kontak erat mencapai 42 orang. Dari klaster itu, ada yang punya penyakit penyerta meninggal dunia satu orang. Dia positif juga," kata Agus, Selasa (19/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Agus mengungkapkan bahwa hajatan yang menyebabkan puluhan orang terpapar virus corona itu dilaksanakan di awal Januari 2021. Berdasarkan hasil penelusuran, sejumlah orang diketahui terpapar usai menghadiri hajatan, termasuk pengantin dan orang tuanya.
"Diduga penularan itu berasal dari calon pengantinnya karena banyak orang yang datang, banyak yang kena," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran lebih luas, Agus menyebut bahwa Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar sudah memutuskan untuk karantina wilayah di wilayah itu mulai 11 hingga 25 Januari mendatang.
Sebetulnya, kata Agus, sejak awal Desember 2020 Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar sudah melarang adanya kegiatan hajatan. "Namun kegiatan yang digelar itu tanpa sepengetahuan Satgas " katanya.
Sejumlah orang, disebut Agus, saat ini sudah dipanggil satgas karena penyelenggaraan hajatan itu. Mereka yang dipanggil mulai penyelenggara hajatan, lurah, camat, hingga kapolsek, dipanggil untuk diberikan peringatan.
"Kita beri sanksi peringatan. Kita beri toleransi. Kalau masih melakukan juga, kita bisa sanksi lebih berat, untuk efek jera juga. Saat ini tak ada lagi kegiatan hajatan pernikahan di Kota Banjar, apalagi, saat ini Kota Banjar sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional. Kalau ada (hajatan), sanksinya bisa pidana," tutup Agus.
Berdasarkan data terakhir, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Banjar berjumlah 483 orang. Dari jumlah itu, 317 orang dinyatakan sembuh, 153 orang masih menjalani isolasi dan perawatan, dan 13 orang meninggal dunia.
Baca juga:
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Disarankan Fokus ke Sektor Kesehatan di Awal 2021
Pengusaha Ingin Pengeluaran Pemerintah Bisa Bantu Hotel Hindari Kebangkrutan
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bogor Berstatus Zona Merah Covid-19
Per Senin 18 Januari: Warga Sembuh dari Covid-19 di Boyolali 3.288 Kasus
Pengusaha soal Dampak Pandemi: Banyak Hotel di Jakarta yang Mau Dijual
Satgas: PPKM untuk Menekan Penularan Covid-19 agar Beban Layanan Kesehatan Turun