Pungli di Lapas Cebongan, 1 Pegawai dan 8 Warga Binaan Terlibat
Kedelapan warga binaan itu terindikasi membantu pegawai berinisial M.
Saat ini kedelapan warga binaan sudah dipindahkan ke Lapas yang lain.
Pungli di Lapas Cebongan, 1 Pegawai dan 8 Warga Binaan Terlibat
Dugaan kasus pungutan liar (pungli) terkait layanan ditemukan di Lapas Kelas IIB Sleman atau dikenal sebagai Lapas Cebongan. Kasus pungli ini diduga melibatkan seorang pegawai dan delapan orang warga binaan di Lapas Cebongan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DIY Agung Ariwibawa mengatakan terkait kasus dugaan pungli di Lapas Cebongan ini pihaknya telah memeriksa seorang pegawai. Selain itu ada delapan warga binaan yang terindikasi terlibat dalam dugaan pungli itu.
Agung menuturkan pihaknya telah menonaktifkan pegawai berinisial M yang diduga melakukan pungli di Lapas Cebongan. Saat ini, pegawai berinisial M dipindah tugaskan ke Kanwil Kemenkumham DIY.
"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap oknum pegawai yang diduga kasus itu. Langkah yang dilakukan selanjutnya oleh pihak kami baik itu Lapas, Kantor Wilayah maupun Direktorat juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa perwakilan WBP (Warga Binaan Permasyarakatan) yang juga terindikasi melakukan hal yang sama," ucap Agung, Selasa (21/5).
Agung membeberkan ada delapan warga binaan yang terindikasi terlibat dalam dugaan pungli. Saat ini kedelapan warga binaan sudah dipindahkan ke Lapas yang lain.
"Pada saat itu dilakukan pemindahan terkait beberapa warga binaan kita yang terindikasi melakukan pelanggaran terhadap pelayanan kepada warga binaan. Ini kurang lebih kemarin ada delapan orang WBP kita yang terindikasi melakukan pelanggaran sudah kami pindahkan," urai Agung.
Sedangkan Kepala Lapas Kelas IIB Sleman Kelik Sulistyanto menyebut kedelapan warga binaan itu memang terindikasi terlibat dalam kasus pungli. Kedelapan warga binaan itu terindikasi membantu pegawai berinisial M.
"Indikasinya membantu terduga M. Modus yang ada yaitu terkait dengan pungli layanan. Tadi yang disampaikan terkait dengan kamar yang ada," urai Kelik.