Putri Candrawathi Kerap Ngaku Lupa, Ahli Forensik: Fungsi Memorinya Sangat Baik
"Ibu Putri Candrawathi memiliki kecerdasan yang berfungsi pada taraf rata-rata orang seusianya. Jadi berbeda dengan bapak FS, Pak Sambo yang memang memiliki kecerdasan tinggi," ucap Reni saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Ahli psikologi forensik sekaligus Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) Reni Kusumowardhani mengungkap sisi kepribadian dari Terdakwa Putri Candrawathi yang memiliki kecerdasan rata-rata wanita seusianya, namun punya memori ingatan yang baik.
Hasil kepribadian itu disampaikan Reni dari hasil kesimpulannya menilai kepribadian Putri Candrawathi, meski dalam hasilnya kecerdasannya tidak setinggi suaminya Ferdy Sambo yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa yang ikut berlibur bersama Femmy Permatasari? Femmy Permatasari menikmati liburan di Jepang bersama kedua anak perempuannya. Ia terlihat awet muda dan seperti sebaya dengan kedua anaknya.
"Ibu Putri Candrawathi memiliki kecerdasan yang berfungsi pada taraf rata-rata orang seusianya. Jadi berbeda dengan bapak FS, Pak Sambo yang memang memiliki kecerdasan tinggi," ucap Reni saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Dengan kemampuan Putri Candrawathi tersebut setidaknya ia bisa memahami informasi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungan, sesuai dengan masyarakat pada umumnya. Walaupun dalam perencanaannya tergolong kurang baik.
"Ibu Putri memiliki pemahaman akan value atau nilai sosial yang baik, namun perencanaan perilakunya di lingkungan sosial tergolong kurang. Jadi, kurang dalam arti merespons lingkungan termasuk pada saat menghadapi satu masalah di dalam kehidupannya," jelasnya.
Alhasil dari kemampuan di atas, Putri Candrawathi memiliki kapasitas dan fungsi memori dalam hal ingatan dan memahami suatu informasi dengan baik. Bahkan, Istri Ferdy Sambo itu juga mampu mengungkapkan apa yang diingatnya kembali.
"Kapasitas dan fungsi memorinya juga tergolong baik, kemampuannya tergolong sangat baik dalam menangkap, menyimpan, mengolah informasi serta me-review. Atau mengungkapkan kembali apa yang diingatnya," jelasnya.
Sehingga, Putri memiliki kemampuan dalam merespons secara cepat terhadap tekanan dari lingkungannya dengan potensi intelektual dan kapasitas memorinya yang baik.
"Dia bisa berpotensi mengembangkan pemikiran yang logis dan rasional, memahami stimulus sosial dari lingkungannya, untuk bisa merespon secara tepat dan sesuai menurut keyakinannya," ucapnya.
Sekedar informasi jika keterangan Reni sebagai saksi ahli untuk perkara ini bersama dua saksi lainnya, yakni ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Effendy Saragih dan Alpi Sahari dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Mereka bertiga akan memberikan keterangan untuk kelima terdakwa yaitu, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.
Kerap Ngaku Lupa Saat Sidang
Namun begitu berdasarkan fakta persidangan sebelumnya, Putri Candrawathi nyatanya sempat mengaku lupa atau tidak ingat ketika sempat dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Majelis Hakim.perihal hasil uji lie detector atau tes uji alat kebohongan.
"Saudara pernah di tes poligraf?" tanya hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12).
"Pernah," jawab singkat Putri.
"Anda tahu ditanya tentang apa?" tanya kembali hakim.
"Saya lupa, waktu itu banyak pertanyaan saya lupa," jawab Putri lagi.
Salah seorang Jaksa kemudian coba membantu Putri untuk mengingat kembali pertanyaan saat pemeriksaan Poligraf yang pernah dijalani. Namun ia mengaku lupa dan tidak tahu.
"Saya coba ingatkan pada saudara pertanyaan-pertanyaan dari poligraf," ujar jaksa.
"Poligraf panggil ahli," timpal hakim.
"Izin kami panggil ahli, karena saksi enggak ingat jadi ditanyakan," ujar jaksa.
"Langsung tanyakan saja," kata hakim.
"Dalam pertanyaan apakah anda berselingkuh dengan Yosua? Apakah anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang? Apakah anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang? Saat itu Anda jawab apa?" tanya jaksa.
"Tidak," jawab Putri.
"Anda tahu hasil jawabannya?" tanya jaksa kembali.
"Tidak, tidak (ada yang beritahu)," ujar Putri.
"Di sini diindikasi Anda berbohong. Bagaimana tanggapan Anda?" tanya jaksa
"Saya tidak tahu," jawab Putri.
"Apa saudara tahu yang saat itu ikut poligraf siapa saja?" tanya jaksa lagi.
"Saya dengan Susi," jawab Putri.
"Saudara tahu pertanyaannya Susi?" tanya jaksa.
"Tidak tahu (hasilnya)," jawab Putri singkat.
(mdk/rhm)