Ramadan, Solo banjir pengemis di perkampungan
Satpol PP Solo yang mencoba menertibkan pengemis tersebut kewalahan.
Bulan suci Ramadan banyak dimanfaatkan oleh pengemis untuk mengais rezeki di Kota Solo. Mereka datang secara bergelombang dan menyerbu rumah-rumah warga di perkampungan. Banyak warga yang resah dengan keberadaan pengemis dadakan tersebut.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Solo yang mencoba menertibkan pengemis tersebut kewalahan. Apalagi dalam Perda (Peraturan Daerah) tidak mengatur penertiban pengemis di wilayah itu, melainkan hanya di area publik saja.
"Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi membludaknya pengemis, yang berkeliaran di rumah-rumah warga. Sulit memantau langsung pengemis yang masuk dari rumah ke rumah warga," ujar Kepala Satpol PP Kota Solo, Sutarja, Jumat (19/6).
Meski demikian, Sutarja mempersilakan warga untuk melaporkan jika memang warga merasa terganggu dengan keberadaan para pengemis. Pihaknya akan menerjunkan petugas untuk menertibkan keberadaan para pengemis tersebut.
"Silakan warga yang merasa terganggu melaporkan, baru kami bisa mengambil tindakan," sambungnya.
Untuk pengemis di area publik, kata Sutarja, pihaknya akan langsung menertibkan. Ia juga berjanji akan mengintensifkan razia pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) di sejumlah area publik. Seperti halnya di perempatan jalan dan pasar-pasar.
"Kami akan mengintensifkan razia, operasi yang selama ini kami gelar cukup efektif mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis. Pengemis yang terjaring razia akan dipulangkan ke rumahnya dan meminta agar RT setempat mengawasi warganya untuk tidak kembali lagi mengemis di sini," pungkasnya.