Ratusan bebek milik Muis mati tertimbun longsor
Longsor di Loa Bakung Samarinda disebabkan pembangunan perumahan. Sedikitnya 200 bebek milik Muis mati terkubur material longsor.
Longsor menerjang rumah Abdul Muis (50) dan tiga anggota keluarga di RT 83 Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur. Kandang yang memuat 1.000 bebek pun ikut rusak, dan ratusan bebek mati.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 09.00 Wita pagi tadi. Saat itu, tiba-tiba longsoran tanah disertai batang pohon yang rebah, menghantam rumah Muis. Beruntung Muis bersama keluarganya selamat.
"Ini longsor yang kedua ya, ini yang paling parah. Longsor pertama sekitar 11 harian lalu. Sedikit demi sedikit longsor, ini yang besar," kata Isnani, anak dari Abdul Muis kepada merdeka.com, Rabu (31/5).
"Kami kan ada usaha keluarga melihara bebek, ada sekitar 1.000 ekor. Tapi ini karena longsor, sisa sekitar 800 ekor saja," ujar Isnani.
Ketinggian longsor yang nyaris mencapai atap rumah itu, menjadikan rumah tidak lagi bisa ditempati. "Kami cari tahu ke RT, ke Lurah dan ke Camat, ternyata memang itu proyek perumahan. Developer-nya sudah diminta Lurah dan Camat untuk tanggung jawab," sebutnya.
"Kami sudah minta setelah longsor pertama itu, agar dipasang penahan atau penguat tanah agar tidak longsor, tapi tidak dikerjakan. Karena hujan deras terus makanya jadi longsor," tambahnya lagi.
Terkait insiden longsor kali ini, Abdul Muis telah melapor ke kelurahan, perihal rumahnya yang tidak lagi bisa ditempati.
"Ya itu tadi, dari awal kami sudah minta dibuatkan penahan tanah supaya tidak longsor. Dengan kejadian begini kan jadinya kerugian semakin besar," sesal Isnani.