Ratusan ibu demo KPU Langkat minta kerjaan melipat kertas suara
"Kami hanya mencari makan, bukan mencari kaya dan berharap dapat pekerjaan," kata seorang ibu.
Ratusan kaum ibu yang ada di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Mereka tuntut pekerjaan melipat kertas suara pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan digelar 9 Juli mendatang.
"Kami datang menuntut pekerjaan pelipatan kertas suara," kata salah seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Yani, di Stabat, seperti diberitakan Antara, Rabu (25/6).
Ibu Yani menjelaskan selama ini dirinya diikutsertakan dalam pelipatan surat suara, baik pada pilkada gubernur, pilkada bupati, pemilihan anggota legislatif, namun sekarang belum ada kabar kapan rencana pelipatan kertas suara itu.
Malah menurut informasinya sudah ada masyarakat yang akan melipat kertas suara itu, makanya kami datang kemari menuntut agar kami juga dipekerjakan.
Secara terpisah salah seorang ibu rumah tangga lainnya, Ida bertanya kapan lagi pelipatan kertas suara itu dilakukan. "Kami hanya mencari makan, bukan mencari kaya dan berharap dapat pekerjaan, bukan banyak kali upahnya, namun kami bisa belanja kebutuhan sehari-hari," katanya.
Namun hingga sekarang ini belum ada kepastian, kapan pelipatan kertas suara pemilihan presiden itu akan dilakukan.
Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sofyan Sitepu, mengatakan pelipatan kertas suara dikoordinir oleh Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Langkat.
Rencananya pelipatan akan dilakukan, Kamis (26/6), di gedung olahraga Stabat. "Tentang berapa kebutuhan tenaga kerja pelipatan kertas mereka yang tau," katanya.
Aksi kedatangan ratusan kaum ibu untuk melipat kertas ini, terlihat tidak diladeni pihak KPU Langkat. Hanya ada salah seorang PNS yang datang, dengan suara tinggi mengusir para ibu-ibu tersebut, sambil mengatakan belum tau kapan pelipatan kertas surat suara pilpres akan dilakukan.
Ketua KPU Adelina Sarah, yang berada di dalam ruangan kerjanya langsung mengunci diri di dalam ruangan, tanpa berani menemui ratusan kaum ibu tersebut.