Ratusan personel 7 & belasan kapal cari 7 penumpang longboat
Tim lebih difokuskan di sekitar perairan Bajo, Kota Sanana atau tak jauh dari tempat longboat tenggelam.
Ratusan personel bersama belasan kapal cepat dikerahkan untuk mencari korban longboat yang hilang di perairan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut) sejak Minggu (14/9). Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sula, Ridwan Buamona menyebutkan bahwa ratusan personel tersebut berasal dari 95 pegawai di Pemkab Kepulauan Sula, TNI-AL, Polairud, tim Basarnas dan KPLP yang dikerahkan untuk mencari tujuh korban hilang.
Ridwan Buamona mengatakan, selain ada belasan kapal cepat speedboat yang digunakan untuk melakukan pencaharian korban, ada dua kapal berukuran besar juga diikutsertakan melakukan pencarian korban yang sudah memasuki hari ketiga tersebut.
Tim yang diterjunkan dalam operasi pencarian tujuh korban ini, lebih difokuskan di sekitar perairan Bajo, Kota Sanana atau tak jauh dari tempat longboat yang mengangkut 35 penumpang itu tenggelam.
Dia menambahkan, tim gabungan ini juga mendapat bantuan tambahan dari tim Basarnas yang datang langsung dengan kapal cepat dari Ternate untuk membantu mencari korban yang sampai saat ini belum juga ditemukan.
Dia menyatakan, Pemkab Kepulauan Sula selain mengerahkan delapan speedboat untuk mencari korban yang hingga kini belum ditemukan, pihaknya juga telah membangun posko di sekitar perairan Desa Bajo. Posko yang didirikan di sekitar perairan Desa Bajo ini agar keluarga korban yang ingin mengetahui informasi terkait dengan pencarian korban dapat mendapatkan informasi secara detail dari tim pencari korban yang saat ini masih menyisir perairan di sekitar Desa Bajo.
"Pemkab juga membentuk tiga tim bersama tim SAR untuk menyisir sejumlah titik di sekitar tenggelamnya longboat yang menewaskan 14 orang dan tujuh korban lainnya yang sebagian merupakan anak-anak," kata Ridwan seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/9).
Oleh karena itu, pihaknya berharap doa dan dukungan masyarakat agar ketujuh penumpang longboat yang hilang tersebut masing-masing Putri Pora, Givar Pora, Rifaldi Pora, Julfikar Pora, Buryanid Pora dan Reva Seknun yang semuanya warga Mangole bisa ditemukan.