Ratusan Rumah 3 Desa di Penajam Kaltim Terendam Banjir Akibat Diguyur Hujan Semalaman
Pendataan di lapangan hingga pukul 13.30 WITA, ketiga desa dan satu kelurahan itu adalah Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, Desa Bumi Harapan, dan Kelurahan Sepaku, di Kecamatan Sepaku.
Hujan deras kembali mengguyur Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Selain merendam tidak kurang 200 rumah di tiga desa dan satu kelurahan, hujan deras juga juga merusak dua rumah warga akibat longsor.
Pendataan di lapangan hingga pukul 13.30 WITA, ketiga desa dan satu kelurahan itu adalah Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, Desa Bumi Harapan, dan Kelurahan Sepaku, di Kecamatan Sepaku.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana saja lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? "Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera," tuturnya.
-
Di mana banjir perkotaan sering terjadi? Urbanisasi yang cepat sering kali memperburuk masalah banjir. Pembangunan di daerah perkotaan mengurangi area resapan air alami karena permukaan yang ditutupi oleh aspal dan beton. Sistem drainase yang tidak memadai dan tersumbat juga menjadi penyebab umum banjir di kota-kota besar, terutama saat hujan lebat.
"Banjir karena hujan intensitas tinggi, dari dini hari sampai pagi tadi. Bersamaan juga dengan pasang air laut," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (1/12).
Nurlaila merinci, di Desa Bukit Raya, ada 225 kepala keluarga di 7 RT menjadi korban banjir. Di kelurahan Sepaku, ada 78 kepala keluarga di 4 RT, desa Sukaraja 28 kepala keluarga dan di desa Bumi Harapan, merendam bangunan SD, kantor desa dan 5 hektare areal sawah.
"Di desa Bukit Raya, ada 2 rumah warga rusak berat dan rusak ringan karena terkena longsor," ujar Nurlaila.
Dia menerangkan, badan jalan di desa Sukaraja juga mengalami penurunan disebabkan amblasnya gorong-gorong. "Gorong-gorong sempit, sehingga tidak bisa menampung volume dan arus deras. Ditambah, pintu air tidak berfungsi," terang Nurlaila.
"Ada juga di desa Sukaraja, potensi badan jalan negara putus, karena gorong-gorongnya diketahui patah," tambahnya.
Selain mengerahkan personel dan peralatan di kecamatan Sepaku, tim BPBD juga melakukan mitigasi bencana terkait potensi dampak yang akan terjadi berikutnya. "Ada juga distribusi logistik dari salah satu perusahaan. Yang jelas, kita identifikasi gorong-gorong lain yang berpotensi ambelas," kata Nurlaila.
Baca juga:
Banjir di Penajam Kaltim Putuskan Jembatan dan Rendam Ratusan Rumah
13.447 Rumah di Riau Terendam Banjir
Puluhan Rumah Warga di Jembrana Terendam Banjir
Status Siaga Karhutla Riau Dicabut, Diganti 'Siaga Banjir'
BPBD Minta Warga Jakarta Utara Antisipasi Banjir Rob
Sudah Sepekan Banjir Rob Kepung Kawasan Muara Gembong Bekasi
Gelar Sidak, Wakil Wali Kota Malang Temukan 26 Titik Genangan