Razia balap liar di Palembang, setiap hari polisi sita 10 motor
Dalam bulan Ramadan, balap liar di Palembang biasanya dilakukan jelang berbuka atau saat salat tarawih. Setiap hari polisi mengamankan minimal 10 unit sepeda motor.
Fenomena balapan liar di Palembang saat bulan Ramadan meningkat drastis dengan penyebaran di berbagai tempat. Agar tak meresahkan, polisi menggelar razia untuk mengamankan para pelaku.
Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengungkapkan, dari razia itu didapat paling tidak ada sekitar sepuluh unit sepeda motor yang disita dari pelaku balapan liar setiap hari. Mereka ditangkap di berbagai tempat, seperti di Jalan Soekarno Hatta, kawasan Jakabaring, dan beberapa lokasi lain.
"Razia kita gelar setiap hari, minimal ada sepuluh motor yang kita bawa," ungkap Maruly, Selasa (30/5).
Menurut dia, intensitas balapan liar di kota itu lantaran menjadi salah satu pilihan warga untuk menghabiskan waktu sebelum berbuka atau di saat salat tarawih. Sayangnya, fenomena ini mengganggu pengendara lain karena dilakukan di jalan umum yang padat kendaraan.
"Bisa bikin kemacetan atau ketakutan pengendara lain. Makanya keberadaan mereka kita buru terus," ujarnya.
Maruly mengatakan, pelaku balapan liar bukan berasal dari anggota geng motor yang kembali menjadi momok menakutkan di sejumlah kota di pulau Jawa. Namun kemunculan geng motor tetap diwaspadai agar tidak berdampak lebih besar.
"Sejauh ini hanya dari warga biasa yang menyalurkan hobi, untuk anggota geng motor belum terdeteksi," pungkasnya.