Reaktif, 4 Peserta SKB CPNS di Semarang Tetap Bisa Lanjutkan Seleksi
Abdul menyebut meski diketahui peserta ada yang reaktif, panitia seleksi kemampuan bidang CPNS tetap dilanjutkan. Meski dengan ketentuan protokol kesehatan ketat, peserta tidak diperbolehkan berkerumun.
Empat peserta seleksi kemampuan bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang hasil rapid test-nya reaktif boleh mengikuti tes di ruang terpisah yang digelar di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Empat peserta tersebut berasal dari kabupaten Wonosobo, Dinkes terus pantau kondisi kesehatan peserta.
"Benar ada empat peserta reaktif bergejala, upaya kita melakukan pengawasan ketat. Tidak menggugurkan hak-nya, tapi pelaksanaan ditempatkan di ruang terpisah yang ada sirkulasi udara," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, Jumat (18/9).
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Apa saja doa yang bisa dibaca agar lulus tes CPNS? Berikut doa agar lulus tes CPNS dan artinya: Doa Lulus Tes CPNS dan Artinya سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ كُلِّ حَرْفٍ كُتِبَ أَوْ يُكْتَبُ أَبَدَ الآبِدِيْنَ وَدَهْرَ الدَّاهِرِيْنَSubhânallâh walhamdu lillâhi wa lâ ilâha illallâh wallâhu akbar ‘adada kulli harfin kutiba aw yuktabu abadal âbidîn wadahrad dâhirîn.Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang disembah selain Allah, Allah Tuhan Maha Besar sebilangan huruf dari huruf-huruf yang telah tertulis atau lagi akan tertulis selama-lamanya dan bertahun-tahun adanya.”
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Dia menyebut meski diketahui peserta ada yang reaktif, panitia seleksi kemampuan bidang CPNS tetap dilanjutkan. Meski dengan ketentuan protokol kesehatan ketat, peserta tidak diperbolehkan berkerumun.
"Kita ketat sekali, pengantar peserta SKD tidak boleh masuk wilayah tes. Peserta juga diminta usai selesai mengerjakan tes langsung pulang," ungkapnya.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan penelusuran kepada keluarga peserta yang reaktif. Peserta yang diketahui reaktif, tidak diminta langsung pulang dan segera karantina mandiri di rumah.
"Kami koordinasi dengan dinas terkait untuk meminta keterangan kepada keluarganya. Kami minta yang reaktif langsung pulang dan karantina mandiri," terang Abdul.
Sementara itu, Ketua Panitia Tes SKB CPNS dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Mohamad Sidiq mengaku, tidak ada masalah peserta CPNS reaktif mengikuti tes SKB. Selama mereka menaati protokol Covid-19, seperti menggunakan masker, jaga jarak hingga hindari kerumunan.
"Tidak masalah, kan hasil reaktif dan suhu tubuh di atas 37, 7 derajat tetap bisa ikut meski tempat tes dipisahkan. Hasil rapid test reaktif belum tentu positif covid-19," katanya.
Dia menjelaskan sistem tes SKB CPNS di wilayahnya berjalan lancar dengan tidak lupa terapkan standar protokol kesehatan. Setiap pergantian sesi tes semua ruangan rutin disemprot disinfektan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan keamanan protokol kesehatan.
"Kita harus hati-hati. Makanya, kita terapkan protokol covid-19 dengan ketat. Peserta dipantau kesehatan oleh tim satgas," ungkapnya.
Selama sepekan terakhir, pihaknya menemukan banyak peserta dari Tegal yang hamil, habis jalani operasi tetap mengikuti tes SKB CPNS. "Mereka kami tempatkan lokasi mudah di lantai dasar agar tidak kesulitan," tutupnya.
Seperti diketahui, para peserta tes SKB CPNS formasi tahun 2019 di laksanakan di Udinus sejak 12-18 September 2020. Adapun rinciannya terdiri dari 471 orang dari Kota Pekalongan, 527 dari Kabupaten Batang, 434 Kota Tegal, 246 peserta dari Kabupaten Brebes, 1245 peserta dari Kabupaten Tegal, 589 dari Kabupaten Wonosobo dan 433 peserta dari Kota Semarang.