Realisasikan Ekosistem Mobil Listrik, Indonesia Perkuat Kerjasama dengan Korsel
Penggunaan mobil listrik di lingkungan kementerian dan lembaga melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) merupakan tindak lanjut Perpres Nomor 55 tahun 2019.
Pemerintah terus melakukan pembentukan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan selain menciptakan perintisan market melalui penggunaan mobil listrik untuk keperluan dinas di kementerian dan lembaga, saat ini pemerintah juga mulai pembangunan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Pemerintah concern terhadap pengembangan mobil listrik karena sangat baik dari sisi efisiensi dan perbaikan lingkungan," kata Moeldoko saat berdialog dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (23/6).
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
Dia mengatakan penggunaan mobil listrik di lingkungan kementerian dan lembaga melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) merupakan tindak lanjut Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).
Kemudian pada Maret lalu, KSP bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) selaku leading sector program KBL-BB pun telah menyosialiasikan program ini. Sementara, Kementerian Perhubungan telah menyusun Peta Jalan Kendaraan Operasional K/L dan Angkutan Umum dari Kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) ke KBL BB.
Di sisi lain kata Moeldoko, Kementerian ESDM bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN jadi tulang punggung dalam memastikan pembangunan infrastruktur pendukung (SPKLU) dapat sejalan dengan roadmap yang disusun oleh Kemenhub.
Tercatat hingga April 2021 telah dibangun 112 unit charging station pada 83 lokasi. Selain itu PLN juga sudah menyiapkan berbagai stimulus untuk dapat meningkatkan minat pasar untuk menggunakan KBL BB. Moeldoko menjelaskan, pihaknya bertugas untuk memastikan program-program tersebut berjalan.
"Kami mengoordinasikan sinergi lintas kementerian dan rutin melakukan rapat secara marathon untuk menindaklanjuti perkembangan mobil listrik ini," jelas Moeldoko.
Sementara itu Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung menyambut baik langkah pemerintah Indonesia dalam pengembangan mobil listrik. Apalagi, Hyundai Group sebagai perusahaan otomotif asal Korsel tengah sudah menanamkan modal sebesar USD1,5 miliar atau setara Rp21,8 triliun, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi di kawasan Asia Pasifik. Investasi tersebut ditujukan untuk pengembangan pabrik baru yang terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama yang akan dikerjakan pada periode 2019-2021, Hyundai fokus pada investasi pabriknya dengan tujuan pasar ekspor setidaknya 50% dari total produksi. Sementara pada tahap kedua pada periode 2022-2030, Hyundai akan fokus mengembangkan pabrik mobil listrik, pabrik transmisi, pusat penelitian dan pengembangan (R&D center), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai Motor.
"Sehingga kami sangat butuh infrastruktur dan berbagai pembangunan sistem, aturan dan teknologi. Ini butuh kerjasama yang baik. Kami juga akan pastikan Hyundai memajukan lokal konten Indonesia," kata Park.
Park bahkan meyakini, respon positif dari semua stakeholders akan mewujudkan terbentuknya ekosistem mobil listrik di Indonesia. "Dalam waktu tidak lama mobil listrik di Indonesia akan besar dan meluas," tutur Park.
(mdk/bal)