Rekaman CCTV perlihatkan kronologi & sadisnya aksi teror Sarinah
Selain mengincar polisi, Ali juga melepaskan tembakan ke seseorang warga negara asing.
Mabes Polri akhirnya memperlihatkan isi rekaman CCTV milik Gedung Jaya Konstruksi yang merekam aksi teror bom di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1) lalu. Dalam rekaman, terlihat jelas bagaimana awal mula terjadinya bom dan aksi penembakan dari empat orang pelaku.
Dari rekaman tersebut, tepat pada pukul 10.39 WIB bom pertama kali meledak di dalam cafe Starbucks, Wisma Cakrawala. Pada ledakan itu warga belum sadar lantaran hanya terlihat kepulan asap tipis dari depan cafe tersebut.
Tak berselang lama, sekitar sepuluh detik ledakan bom kembali terjadi. Kali ini pelaku meledakkan Pos Polisi yang berada di perempatan Jalan MH Thamrin, persis di seberang Gedung Sarinah.
Berbeda dengan bom yang pertama, ledakan kali ini langsung menyulut perhatian warga sekitar Sarinah. Sebab, dari ledakan tersebut, 3 orang langsung tewas seketika. Mereka yang tewas antara lain, Rico dan Sugito serta satu orang pelaku bom bunuh diri yakni Dian Juni Kurniadi. Dalam ledakan ke dua ini seorang anggota polisi juga mengalami luka.
Saat warga berkerumun ingin menyaksikan kejadian itu, terekam dua orang pelaku teror yang berada di bawah tiang listrik dekat Pos Polisi sedang mempersiapkan penyerangan. Sunakim alias Afif dan Muhammad Ali sedang mengintai polisi dan warga yang sedang berkerumun.
Sebelum melakukan penyerangan, keduanya pun mengobrol. Tak butuh waktu lama, Afif dan Ali langsung bergerak ke arah yang berbeda. Afif sendiri bergerak ke arah kerumunan warga di Pos Polisi sementara Ali ke arah sebuah mobil yang terparkir di tengah jalan.
Tepat pada pukul 10.48 WIB, keduanya mulai melancarkan aksi. Tak segan-segan, Afif langsung menembakkan senjatanya ke arah 3 polisi yang berada di belakang kerumunan warga. Dari beberapa tembakan yang dilepaskan Afif, satu peluru menyasar ke salah satu warga, Raiskarna yang berada di antara kerumunan tersebut.
Raiskarna alias Rais langsung terkapar setelah kepalanya tertembus timah panas yang ditembakan Afif. Mendengar suara tembakan dari para pelaku, warga yang semula berkerumun pun lantas berhamburan menyelamatkan diri.
Seolah tak mau kalah, dalam rekaman pun terekam Ali melepaskan beberapa tembakan ke arah polisi yang sedang berada di belakang mobil berwarna hitam. Selain mengincar polisi, Ali juga melepaskan tembakan ke seseorang warga negara asing (WNA) yang diketahui berasal dari Kanada bernama Taher Amer Quali. Korban terlihat langsung terkapar di trotoar depan Starbucks.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan kondisi polisi yang tertembak mulai membaik. Mereka juga sudah menjalani operasi pengangkatan peluru dari organ tubuh yang tertembak.
"Tidak ada polisi yang meninggal. Jadi polisi yang ditembak di tengah perempatan lampu merah itu anggota Polantas. Jadi tidak semua anggota Polantas membawa senjata api saat dinas," kata Anton saat memperlihatkan rekaman CCTV kepada awak media di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/1).