Resah karena kasus Ahok, Arek Suroboyo gelar 1.000 lilin untuk NKRI
Resah karena kasus Ahok, Arek Suroboyo gelar 1.000 lilin untuk NKRI. Dalam aksinya, selain menyalakan 1.000 lilin, para peserta aksi dari pelbagai elemen massa dan masyarakat lintas agama ini, juga menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan menggelar orasi budaya.
Ribuan warga Surabaya, Jawa Timur menggelar aksi 1.000 lilin untuk NKRI, Jumat malam (12/5). Acara yang digelar di Tugu Pahlawan Surabaya, atau di depan Kantor Gubernur Jawa Timur ini, buntut dari Pilkada DKI Jakarta dan kasus penistaan agama yang menyeret nama Basuki T Purnama (Ahok).
Dalam aksinya, selain menyalakan 1.000 lilin, para peserta aksi dari pelbagai elemen massa dan masyarakat lintas agama ini, juga menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan menggelar orasi budaya.
Mayoritas peserta aksi, mengenakan kaos warna merah. Mereka juga membawa beberapa spanduk berukuran besar, yang salah satunya bertuliskan: Arek Suroboyo untuk NKRI Damai.
Menurut Koordinator Aksi, M Anivs kegiatan ini sebagai bentuk keresahan warga Surabaya melihat kondisi Indonesia, baik saat Pilkada Jakarta digelar maupun kasus penistaan agama yang menjerat Ahok.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
aksi 1.000 lilin untuk NKRI ©2017 Merdeka.com
"Kami tidak melihat kasus Ahoknya, atau Pilkda Jakarta. Tapi lebih pada NKRI nya, lebih pada masalah kebhinekaannya. Karena urusan Pilkada Jakarta dan kasus penistaan agama, bangsa ini mulai mengarah pada perpecahan," terang aktivis yang akrab disapa Andonx ini.
Berangkat dari situlah, lanjut mantan aktivis Arek Pro Reformasi (APR) ini, ide aksi 100 lilin untuk NKRI ini digelar. "Sekali lagi, ini adalah aksi untuk NKRI dan kebhinekaan, bukan soal Ahok. Karena itu bukan wilayah kami, warga Surabaya," tegas Andonx.
Sementara itu, Tugu Pahlawan dan Kantor Gubernuran yang dipadati lautan manusia dengan menyalakan 1000 lilin tersebut, Jalan Pahlwan dan sekitarnya ditutup total oleh pihak kepolisian.
Dalam kerumunan massa itu, tampak juga Djaja Laksana, peneliti kandungan lumpur Lapondo Sidoarjo. Djaja mengaku datang bersama keluarganya untuk mendukung aksi 1000 lilin untuk NKRI tersebut.
"Memang, awal mula ini adalah masalah Pilkda Jakarta dan kasus penistaan agama yang menyeret nama Ahok. Tapi kemudian kasus ini menjadi ke mana-mana dan mengarah pada perpecahan," kata Djaja.
"Ini yang kemudian menjadi keresahan rakyat di daerah yang tidak ada sangkut pautnya dengan Jakarta dan Ahok. Kita menjadi lupa dengan NKRI dan masalah kebhinekaan. Makanya saya datang ke sini (Tugu Pahlawan) untuk mendukung aksi 1000 lilin untuk NKRI ini," tandasnya.
Baca juga:
'Saya muslim dan Ahok tidak menistakan agama saya'
Massa padati Balkot, minta Ahok bebas & tolak ormas anti Pancasila
Akhir pekan, Mako Brimob sepi pendukung Ahok
Gelar aksi sejak pagi, pendukung Ahok sebut kumpulkan 2.000 KTP
Korban peradilan sesat, pengacara minta penahanan Ahok ditangguhkan