Reshuffle Kabinet, Cara Jokowi Jadi King Maker Pilpres 2024?
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, sinyal yang disampaikan Jokowi menunjukkan bahwa saat ini dirinya menjadi salah satu king maker dalam menentukan sosok capres dan cawapres.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memberikan sinyal perombakan kabinet atau reshuffle. Kabarnya, reshuffle dilakukan hari ini.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, sinyal yang disampaikan Jokowi menunjukkan bahwa saat ini dirinya menjadi salah satu king maker dalam menentukan sosok capres dan cawapres.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Sebab, saat ini Jokowi masih menjabat sebagai presiden. Tentu memiliki kekuasaan dalam menentukan pasangan calon di pilpres 2024.
"Jokowi saat ini salah satu king maker di Pilpres 2024 nanti. Karena Jokowi masih punya jabatan, masih punya kekuasaan, masih bisa menentukan siapa yang ingin dijadikan capres dan cawapres," kata Ujang, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (1/2).
Terlebih, kata Ujang, saat ini arah reshuffle terus mengincar para menteri dari Partai NasDem. Partai di bawah kepemimpinan Surya Paloh itu telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Dia menilai, Jokowi tidak sejalan dengan NasDem dalam pengusungan Anies. Karena, Anies dinilai antitesa dari Jokowi.
"Memang dari dulu diincar oleh Jokowi untuk direshuffle (Partai NasDem), karena dianggap pencapresan Anies yang itu antitesa Jokowi, yang tidak disukai oleh pihak istana. Konsekuensi dari itu semua arah reshffle itu mengenai menteri-menteri dari NasDem, suka tidak suka dibantah dengan besar-besaran pun bahwa reshuffle ini bersifat politis dan arahnya ke NasDem," paparnya.
Ujang mengatakan, dalam dinamika politik seseorang bisa menjadi kawan dan bisa menjadi lawan. Dan saat ini, di periode kedua, Partai NasDem dianggap sebagai lawan Jokowi, karena pencapresan Anies Baswedan.
"Nasdem dulu menjadi teman Jokowi, berkawan dari dekat. Tapi periode kedua ini per 3 Oktober lalu pasca pencapresan Anies, NasDem menjadi lawan politik bagi Jokowi," imbuh Ujang.
(mdk/tin)