Revitalisasi Taman Kota di Tangsel Telan Rp15 M, Warga Keluhkan Toilet Rusak dan Bau
Revitalisasi kawasan Taman Kota 2 Kali Jaletreng, Tangerang Selatan (Tangsel) menelan anggaran hingga Rp15 miliar. Meski berbiaya besar, ternyata hasilnya belum maksimal. Warga mengeluhkan kondisi toilet yang buruk dan tidak bisa digunakan sebagaimana fungsinya.
Revitalisasi kawasan Taman Kota 2 Kali Jaletreng, Tangerang Selatan (Tangsel) menelan anggaran hingga Rp15 miliar. Meski berbiaya besar, ternyata hasilnya belum maksimal. Warga mengeluhkan kondisi toilet yang buruk dan tidak bisa digunakan sebagaimana fungsinya.
"Percuma telan anggaran besar, toilet rusak, bau dan tidak terawat," ungkap warga Tangsel, Rizki ditemui di Taman Kota 2 Kali Jaletreng, Selasa (6/4).
-
Kapan Kampung Talas berubah jadi lebih baik? Kampung Talas sendiri dulunya merupakan kawasan yang terbilang kumuh dan kurang terawat. Kondisi itu lantas menciptakan ketidaknyamanan, lalu pada 2019 terjadi perubahan signifikan dari kampung tersebut hingga memiliki wajah baru seperti sekarang.
-
Kapan proses revitalisasi Tukad Badung dilakukan? Dilansir dari Indonesia.go.id, revitalisasi Tukad Badung dilakukan sejak tahun 2017 hingga awal tahun 2019.
-
Kapan revitalisasi Keraton Surakarta dimulai? Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
-
Bagaimana Taman Bambu Tangerang dibuat mirip pedesaan? Ini bisa dilihat dari rindangnya kawasan tersebut karena ditanami pohon-pohon bambu, suasanya juga teduh terutama saat angin berembus santai di siang hari. Mengutip Youtube Tangerang TV yang dikelola pemkot setempat, pemandangan khas desa semakin terlihat dari adanya jalan setapak yang disusun dari bebatuan pipih dan dikelilingi lampion serta tanaman bambu.
-
Apa yang membuat Kampung Talas unik di Tangerang? Jalanan di permukiman warga biasanya tidak memiliki rambu lalu lintas. Namun kondisi berbeda bisa ditemui di Kampung Talas, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Saat Anda memasuki kampung tersebut, jalannya terlihat tertata dengan rapi. Paving blok di sana juga dicat menarik, sehingga menyerupai jalan protokol maupun provinsi. Eits, tak sampai di situ, jalanan di Kampung Talas ini ini juga memiliki rambu lalu lintas dan lampu merah.
-
Kapan Taman Sari dibangun? Tamansari sejatinya sebuah pesanggrahan yang konon dibangun 1758 M.
Pantauan di lokasi, taman yang baru diresmikan pemanfaatannya itu oleh Wali Kota Airin Rachmi Diany dan Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Triawan Munaf, sangat rapih, cantik dan mewah. Karena seluruh fasilitasnya baru jadi dan tertata rapih.
Namun sayang, pada sisi toilet, taman yang merupakan hibah fasilitas sosial atau fasilitas umum dari pengembang BSD ini rusak dan tidak terawat sama sekali. Bahkan pada pintu toilet diberi informasi bahwa toilet hanya bisa digunakan untuk buang air kecil.
"Toilet mampet, hanya untuk buang air kecil. Jagalah kebersihan toilet ini," bunyi tulisan dalam kertas selembar yang ditempelkan pengelola toilet.
Terlihat dua bagian toilet yang ada di Taman Kota 2 itu tidak terawat. Bagian pintu plastik pada kedua toilet rusak dan kuncinya merupakan hasil modifikasi penjaga toilet dengan menggunakan paku beton.
Sementara semua sisi lantai luar dan dalam toilet terlihat sangat kusam, di bagian dalam toilet juga terlihat air menggenang di lantai sehingga menyebabkan aroma bau tidak sedap. Sementara pada dinding dalam toilet terlihat bekas sarang laba-laba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Aries Kurniawan menegaskan bahwa anggaran revitalisasi Taman Kota 2 Kali Jaletreng tersebut menghabiskan anggaran belanja daerah (APBD) tahun 2020 hingga Rp15 miliar.
Uang warga Tangsel itu, digunakan untuk berbagai keperluan mempercantik dan menambah sejumlah fasilitas di area wisata dan olahraga keluarga bagi masyarakat umum itu.
"Kita lihat ada tandon mini, jogging track, pagar pengaman sungai, playground, lapangan Gate Ball, fitnes outdoor, rumah panggung, taman bunga, skate park, amphiteater, musola, toilet, area parkir. Itu yang sudah ada dan penambahan dari anggaran tahun lalu," kata Aries usai peresmian taman Kali Jaletreng Senin kemarin.
Selanjutnya, atau pada tahap II pembangunan Taman Kali Jaletreng, akan dilanjutkan sampai kawasan Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia.
"Tahun kemarin Rp 15 miliar, tahun ini 13 atau 14 miliar rupiah. Jembatan tembus jalan kaki. Ini tahap ke dua sampai Insan Cendekia," katanya.
Diterangkan dia, nantinya pengelolaan kawasan olahraga dan rekreasi terbuka tersebut, akan dikomersialisasikan dengan melibatkan pihak ketiga atau swasta.
"Ada suatu masukan, nanti apakah akan dikelola oleh ada pihak ke tiga yang menata dan memelihara. Konsepnya nanti akan dibahas bersama BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah)," terang Aries.
Menurut dia, dalam pengelolaan kawasan tersebut, bisa dilakukan penunjukan langsung oleh Pemerintah atau melalui mekanisme lelang.
"Mau 5 tahun atau 20 tahun, karena kalau 5 tahun bisa penunjukan langsung dan kalau 20 tahun harus lelang. Tujuannya nanti agar ada pemasukan PAD (pendapatan asli daerah) nanti kita lihat kelayakan penetapan tarif dan sebagainya. Tapi nanti konsepnya oleh BPKAD," ucap Aries Kepala Dinas PU Tangsel.
Baca juga:
Melihat Taman Ismail Marzuki yang Sedang Dipugar
Melihat Wajah Baru Taman Kota 2 BSD
Pembangunan Fasilitas Bermain di Taman Kota 1 Tangsel
Asrinya Taman Kolong Fly Over Kemayoran
Melihat Taman-Taman di Surabaya Dipagari Kawat Berduri
Pemprov DKI Tak akan Pakai APDB untuk Revitalisasi Fasilitas Publik