RI-Belarusia sepakati 5 agenda kerjasama
Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai investasi dan perdagangan.
Pemerintah Indonesia dan Belarusiaia sepakat untuk melaksanakan agenda kerjasama dalam lima bidang. Seluruhnya tersusun rapi ke dalam tujuh nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
Paket kerjasama itu ditandatangani oleh sejumlah menteri terkait dan disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
"Kita sepakati sejumlah hal, tadi kita tanda tangani 7 MoU. Ini contoh kita ingin konkret dan riil kerjasama di tahun-tahun mendatang," ujar SBY saat joint press statement di Ruang Credential Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/3).
Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai investasi dan perdagangan. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, volume perdagangan Indonesia-Belarusia mencapai USD135,11 juta (2008) atau meningkat sekitar 318,8% dari angka tahun sebelumnya.
Sedangkan ekspor RI ke Belarusia tercatat sebesar USD 2,68 juta dan impor dari Belarusia sebesar USD 132,42 juta. "Kita sama-sama yakin jumlahnya masih bisa ditingkatkan meskipun tinggi, tapi masih kecil. Begitu juga investasi," lanjut SBY.
Selain ekonomi, Indonesia dan Belarusia juga mengadakan kerjasama di bidang pengadaan alat-alat berat untuk sektor pertanian dan pertambangan; transfer ilmu pengetahuan dan teknologi; pendidikan, pariwisata, dan kebudayaan; serta mitigasi bencana.
Terkait itu, Presiden Lukasenko mengaku senang dengan perjanjian yang sudah diteken oleh pemerintah Indonesia dan Belarusia. Menurutnya, Indonesia merupakan mitra kunci bagi negerinya.
"Perdagangan antar dua negara mencapai 400 juta dolar. Ini langkah ke depan yang besar. Saya yakin Belarusia-Indonesia bisa menjadi sebuah jembatan untuk kawasan masing-masing," katanya.