Ribut dengan Pemilik Lahan, Rumah Keluarga di Ciledug Dipagar Beton
Diduga karena sengketa lahan, satu keluarga di Jalan Akasia RT04/03 Kampung Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang terisolir. Akibat tembok beton yang dipasang oleh pemilik lahan yang mengelilingi rumahnya.
Diduga karena sengketa lahan, satu keluarga di Jalan Akasia RT04/03 Kampung Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang terisolir. Akibat tembok beton yang dipasang oleh pemilik lahan yang mengelilingi rumahnya.
Anna Melinda (30), ahli waris pemilik lahan yang akses jalannya diblokir, mengaku persoalan tersebut baru-baru ini saja terjadi. Setelah sekira 5 tahun Anna dan keluarganya meninggali rumah yang dibeli dari lelang Bank itu.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Kenapa krim malam penting? Krim malam memiliki peran krusial dalam rutinitas perawatan kulit, terutama karena malam hari adalah waktu ideal untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit. Saat tidur, kulit tidak terganggu oleh minyak, keringat, dan polusi yang biasanya dialami pada siang hari.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
"Sekitar dua tahun lalu jalan ini dipagar beton. Tetapi saat itu, kami masih dikasih jalan keluar-masuk ke rumah melalui pintu gerbang, dan jalan yang dibuka hanya untuk satu motor saja," katanya, Sabtu (13/3).
Tak lama kemudian, atau pasca kejadian banjir pada pertengahan Februari 2021. Keluarga ahli waris yang mengaku pemilik lahan malah membuat pagar beton baru. Itu diduga dipicu ketidaksukaan pemilik lahan, karena pagar betonnya roboh.
"Sebelum banjir, akses jalan masih dibuka, tapi lewat gang depan. Pas banjir tembok beton pada roboh. Nah Ruly (pemilik jalan) bilang tembok itu kita yang robohin. Padahal mana bisa kita robohin tembok beton. Baru jalan ditutup dibeton," kata dia.
Tak lama kemudian, ahli waris pemilik lahan jalan menutup akses jalan depan rumahnya itu. Kemudian ketika melakukan pembetonan, adik Anna, sempat bertanya kenapa hal itu dilakukan, tetapi dijawab emosional.
"Tidak tahu, dia datang marah-marah bawa golok dan mengancam mamah saya dengan golok. Sekarang mamah saya sakit, kepikiran," jelas dia.
©2021 Merdeka.com/Kirom
Akibatnya, dua rumah yang terpagar baru itu terdampak akses keluar masuknya. Namun, hanya keluarga Anna yang tidak lagi diberikan akses keluar masuk jalan, kecuali dengan melompat pagar beton tersebut.
"Ada dua rumah yang terisolasi, rumah saya dan bidan. Tapi bidan dikasih kunci gerbang depan, saya tidak. Saya pernah minta kunci sama bidannya, tapi enggak dikasih. Selain lewat tembok, bisa juga lewat belakang, dari kuburan," ucap dia.
Sejak akses masuk rumahnya ditutup, Anna sangat kesulitan. Tidak hanya untuk keperluan membeli makan, untuk mengantar anaknya les pun dia sangat susah. Pagar beton yang menutup rumahnya benar-benar membuat hidupnya menjadi terpenjara.
"Saya kalau mau antar les anak lewat pintu gerbang, pinjam kunci. Kadang dikasih. Tetapi pas sudah keluar, gak bisa ngapa-ngapain lagi. Gak bisa masuk, harus manjat. Soalnya gak dikasih kunci. Anak saya takut, dia lihat mamah diancam golok," jelas dia.
Kapolsek Ciledug, Kompol Wisnu Wardana memastikan bahwa, hal tersebut merupakan persoalan sengketa lahan, antar kedua pihak ahli waris.
"Kalau masalah tanah, sementara berproses. Sudah dilaporkan sengketa lahan ke Polres Metro Tangerang, saat ini sedang berproses," kata dia.
Namun begitu, Wisnu menerangkan kalau pihak yang terisolir atas nama Hadiyanti, juga telah melaporkan perbuatan pengancaman yang dilakukan oleh keluarga yang mengaku pemilik jalan atas nama R.
"Dari Pihak Hadiyanti, untuk pengancamannya sudah dilaporkan. Sementara sudah dimintai keterangan hari ini, terkait pengancaman tersebut," jelas dia.
Namun begitu, Wisnu mengaku saat ini, situasi di lokasi lahan yang bersengketa itu kondusif. Pihaknya bersama Muspika menjamin keamanan dan kondusifitasi di lokasi yang bersengketa itu.
"Situasi kondusif, kami jamin kalau ada yang bertindak represeif, penegakan hukum kita tegakan. Dari Polsek Ciledug kami memfasilitasi, membantu percepatan kasus ini," kata dia.
Baca juga:
Akhir Sengketa Lahan Warga Bekasi dengan Pihak Pengembang, Kini Sepakat Berdamai
Pengacara Sewa Puluhan Preman Upahi Rp150.000 per Hari buat Kuasai Lahan Warga
Wagub DKI: Banyak Masalah Sengketa dan Mafia Tanah di Jakarta
Polda Metro Irit Bicara Ditanya Keterlibatan Wali Kota Bekasi di Kasus Sengketa Tanah
DPR Desak Jokowi Terbitkan Perppu Sikat Mafia Tanah
Polda Metro Panggil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terkait Sengketa Tanah