Rido, mahasiswa yang tewas usai diospek tak miliki riwayat sakit
Dua hari dirawat di Rumah Sakit, mahasiswa jurusan manajemen itu teridentifikasi mengalami luka dalam.
Rido Rodjai (19) diduga menjadi korban kekerasan saat mengikuti unit kegiatan mahasiswa pecinta alam Universitas Widyatama, di Rancaupas Ciwidey, Kabupaten Bandung. Rido meninggal Senin (25/11) dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Al-Islam Bandung sejak Senin (18/11) lalu.
"(Rido) ga punya riwayat sakit padahal, enggak pernah sakit juga berkaitan dengan lambung," kata ayah Rido, Maman Suherman, di lokasi Tempat Pemakaman Umum Cibangkong, Bandung, Senin (25/11).
Kakak ipar Rido, Fauzan menyebut, dua hari dirawat di Rumah Sakit, mahasiswa jurusan manajemen itu teridentifikasi mengalami luka dalam.
"Jantung dan lambungnya bocor, karena katanya memang disuruh push-up dipukul di sungai, dan hanya diberi makan satu kali satu hari itu, sehingga harus dioperasi," ungkapnya.
Fauzan menambahkan, semasa dirawat Rido juga mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh. Ia melihat ada indikasi kekerasan oleh senior hingga membuat adik iparnya tersebut tak berdaya.
"Harapan saya kampusnya menindaklanjuti kalau memang benar ini kegiatan kampus, tante saya sudah protes ke rektorat tapi belum ada respons," sesalnya.
Rido menghembuskan napas terakhir di usia 19 tahun. Sekitar pukul 11.00 WIB jenazah Rido dimakamkan di TPU Cibangkong. Tampak sanak saudara dan kerabat mengiringi ke tempat istirahat terakhir Rido.