Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Makanan itu adalah yang disiapkan oleh pihak sekolah melalui katering.
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan
Puluhan siswa salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Garut, Jawa Barat, Senin (12/2) mengalami gejala keracunan. Belum diketahui penyebab keracunan tersebut, dan Dinas Kesehatan Garut saat ini masih melakukan penyelidikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani membenarkan adanya peristiwa keracunan massal yang terjadi di salah satu SDIT itu.
"Laporan baru masuk ke kami sekitar pukul 16.00, dan dugaan kejadian keracunan sebelum itu. Kami masih lakukan penyelidikan di lapangan," katanya.
Leli menjelaskan bahwa siswa yang mengalami gejala keracunan itu berjumlah puluhan orang. Namun ia belum bisa memastikan jumlah pastinya karena tim di lapangan masih melakukan penyelidikan.
"Perkiraannya puluhan, tapi kami belum bisa menyampaikan angka pasti karena mereka yang mengalami gejala keracunan ini tersebar di beberapa fasilitas kesehatan. Selain itu juga tidak sedikit siswa yang sudah kembali pulang setelah mendapatkan perawatan," jelasnya.
Namun meski begitu, ia memastikan bahwa puluhan siswa itu mengalami gejala keracunan yang sama, mulai mual dan muntah-muntah. Saat ini menurutnya beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Kaitan dengan dugaan penyebab keracunan, Leli mengaku belum bisa memastikannya. Namun walau begitu pihaknya sudah mengambil sampel makanan untuk kemudian dikirimkan ke laboratorium di Bandung untuk dilakukan pemeriksaan.
Selain itu, Leli juga menyebut bahwa berdasarkan informasi sementara, diketahui ada kesamaan makanan yang disantap oleh para korban. Makanan itu adalah yang disiapkan oleh pihak sekolah melalui katering.
"Memang ada kesamaan di makanan katering itu, tapi itu juga belum bisa dipastikan sebelum keluar hasil labnya seperti bagaimana," sebutnya.
Yang saat ini sedang dilakukan pihaknya juga dilakukan pemeriksaan adanya kemungkinan makanan yang dimakan oleh siswa sebelum menyantap catering.
"Bisa saja mereka membeli dan memakan jajanan yang sama sebelum makan katering itu. Jadi semuanya masih dalam pemeriksaan tim di lapangan," pungkasnya.